27.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaLombok UtaraRatusan Warga KLU Positif DBD

Ratusan Warga KLU Positif DBD

Lombok Utara (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara (KLU) mencatat ratusan warga terjangkit Demam Berdarah Dengue (BDB) hingga Juni 2024 ini. Namun kasus kematian akibat penyakit tersebut justru nihil. Hal ini disebut menjadi indikator penangan DBD di KLU sudah cukup baik, bahkan pada posisi 2023 juga nihil kasus kematian karena BDB.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan KLU, Nyoman Sudiarta menerangkan kasus DBD pada Januari tidak terlalu banyak. Namun di Februari ada kenaikan kasus. Kemudian di Maret lalu menjadi puncak terjadinya lonjakan kasus DBD. Kendati demikian, Dikes KLU berupaya di bulan berikutnya untuk menekan angka kasus DBD hingga tidak terjadi kematian.

“Ini total kasus kita 359 dari Januari sampai hari ini. Tapi syukurnya kita di Lombok Utara kasus ada, tapi kematian dapat kita cegah,” ujar Sudiarta, Senin (10/6). Berdasarkan catatan yang ada pada Januari 35 kasus, Februari sekitar 44 kasus. Selanjutnya Maret sampai 106 kasus. Tapi setelah di intervensi, di April turun menjadi 88 kasus dan Mei menjadi 86 kasus.

Dirincikan 35 kasus di Januari, dengan Bayan 3 kasus, Senaru 1 kasus, Kayangan 2 kasus, Santong 14 Kasus, Gangga 1 kasus, Tanjung 5 kasus, Pemenang 2 kasus, dan Nipah 7 kasus. Kemudian Februari 44 kasus, di wilayah Senaru 4 kasus, Kayangan 3 kasus, Santong 16 Kasus, Gangga 2 kasus, Tanjung 9 kasus, Pemenang 7 kasus, dan Nipah 3 kasus. Selanjutnya, Maret dengan 106 kasus berada di wilayah Bayan 9 kasus, Senaru 50 kasus, Kayangan 7 kasus, Santong 7 Kasus, Gangga 5 kasus, Tanjung 19 kasus, Pemenang 3 kasus, dan Nipah 6 kasus.

Sedangkan di April dengan 88 kasus, di wilayah Bayan 18 kasus, Senaru 4 kasus, Kayangan 15 kasus, Santong 15 Kasus, Gangga 9 kasus, Tanjung 18 kasus, Pemenang 4 kasus, dan Nipah 5 kasus. Serta di Mei ada 86 kasus di wilayah Bayan 12 kasus, Senaru 5 kasus, Kayangan 12 kasus, Santong 15 Kasus, Gangga 11 kasus, Tanjung 17 kasus, Pemenang 8 kasus, dan Nipah 6 kasus.

“Sekarang (Juni) nol kasus, sampai akhir minggu ini di bulan Juni nihil (kasus DBD,red),” tuturnya. Dikatakan penyebab DBD ini adalah pola cuaca, karena demam berdarah ini identik dengan musim hujan. Jadi karena sudah musim hujan dan memasuki musim kemarau.

Di samping itu kita sudah melakukan pengendalian vektornya, selanjutnya melakukan gerakan massal serangan genti. Kemudian pada daerah-daerah yang ada kasusnya sudah dilakukan fogging dan distribusi larvasida melalui puskesmas ke seluruh wilayah dusun, desa.

“Dan tahun ini memang agak tinggi kasus bukan hanya di Lombok Utara tapi di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan di hasil rakernas kemarin itu memang kita ditahun ini angka DBD mengalami puncak atas kasus maksimal dalam 5 tahun terakhir,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer