Mataram (Inside Lombok) – Kepala SMA Negeri 9 Mataram, Nengah Istiqomah membantah dugaan penyalahgunaan anggaran dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pasalnya dana BOS yang diberikan beberapa tahun terakhir disebut kurang dari Rp1 miliar per tahun, dan digunakan sesuai dengan standar operasional prosedur.
“Tahun 2021 itu kurang dari Rp1 miliar karena tergantung dari jumlah siswa. Tidak sampai Rp2 miliar kalau dua tahun itu,” ujar Nengah Rabu (12/6) sore. Dijelaskan, pada 2021 jumlah siswa di SMAN 9 Mataram yaitu sebanyak 720 orang.
Dana BOS yang diterima kemudian tidak semua digunakan untuk biaya pemeliharaan sekolah melainkan kebutuhan yang lainnya. “Ada juga untuk peningkatan SDM, administrasi dan pelaksanaan pembelajaran dan kebutuhan lainnya,” tegasnya.
Ia mengatakan, selama ini penggunaan dana BOS sudah sesuai dengan rencana kerja tahunan sekolah. Namun jika dari pihak kepolisian masih akan melakukan pemeriksaan, pihak sekolah akan kooperatif untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. “Kan kita warga negara yang baik. Kita mengikuti prosedur. Tidak ada upaya-upaya yang lain,” katanya.
Penggunaan dana BOS selama ini terang Nengah diperuntukan bagi pendidikan di SMAN 9 Mataram. Jika masih ada pemeriksaan, maka pihak sekolah akan tetap mengikuti prosedur yang berlaku. “Kita kan sebagai guru yang digugu dan ditiru harus memberikan contoh yang baik kepada peserta didik,” ucapnya.
Selama ini sambungnya, dana BOS yang digunakan tetap dalam pengawasan dan pemeriksaan secara bertahap yang dilakukan oleh tim keuangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB. “Apa yang diduga itu tidak ada lah,” katanya. (azm)
