27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaDaerahNTBHasil Riset Energi Berkeadilan Bisa Jadi Acuan Pembuatan Kebijakan di NTB

Hasil Riset Energi Berkeadilan Bisa Jadi Acuan Pembuatan Kebijakan di NTB

Mataram (Inside Lombok) – Transisi energi yang berkeadilan terus didorong berbagai pihak agar terwujud di NTB. Berbagai riset sudah dilakukan, dengan hasil yang nantinya akan menjadi rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk menjadi rujukan dalam membuat kebijakan.

Yayasan Penabulu sebagai lembaga yang memiliki perhatian khusus pada isu transisi energi tersebut, adalah salah satu pihak yang telah melakukan beberapa riset dengan melibatkan banyak pihak, baik swasta hingga pemerintah. Keterlibatan banyak pihak ini untuk bisa mewujudkan transisi energi yang berkeadilan. “Riset ini kita melibatkan dari SMK, BUMDES, NGO, Komunitas hingga pemerintah,” ujra Koordinator Program Yayasan Penabulu “We For JET”, Nurjanah.

Keterlibatannya ini agar para kelompok rentan bisa diakomodir pada saat penerapannya. Sehingga jangan sampai kelompok rentan akan tertinggal. Pada masa transisi ini dimanfaatkan untuk memastikan pengalihan bisa diikuti. “Merespon secara aktif peluang pendanaan untuk meningkatkan kesejahteraannya,” katanya.

Penggunaan energi fosil yang digunakan saat ini memberikan dampak yang cukup besar salah satunya pemanasan global. Dengan adanya dampak tersebut, saat ini masyarakat secara perlahan sudah mulai beralih dengan melakukan konversi dengan menggunakan energi baru energi terbarukan. “Jangan sampai dengan masa peralihan ini masyarakat kaget di tengah ketidaksiapan masyarakat dan juga tidak melihat modalitas di sekitarnya yang bisa dikembangankan,” katanya.

Peralihan yang akan terjadi ini juga tegas Nurjanah jangan hanya dikuasai oleh para laki-laki melainkan harus secara merata atau menggunakan pendekatan gender equality, disability, sosial inklusi (GEDSI). “Peluang pekerjaan itu dikuasai semua oleh laki-laki tapi perempuan tertinggal di konteks itu,” tegasnya.

Yayasan Penabulu sambung Nurjanah sudah mempersiapkan dokumen hasil riset yang bisa menjadi rujukan dalam membuat kebijakan. Dimana, NTB menargetkan pada tahun 2050 mendatang daerah ini sudah net zero emission. Target ini lebih cepat 10 tahun jika dibandingkan dengan nasional yaitu tahun 2060. “Itu nanti menjadi rujukan dalam mengambil langkah-langkah strategis yang mendukung transisi energi yang target NTB sangat ambisius,” ungkapnya.

Riset yang sudah dilakukan Yayasan Penabulu yaitu lima riset dan akan diserahkan ke Pemprov NTB. Dari riset yang sudah dilakukan, bisa menjadi acuan pemerintah daerah maupun sektor swasta kedepannya khususnya dalam transisi energi yang berkeadilan. “Kebijakan yang baik itu kan berbasis riset ya. Riset dan hasil berbasis fakta dilapangan. Kalau ada kebijakan punya basis bukti yang clear terkait dengan kebutuhan dan lain sebagainya,” tutup Nurjanah. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer