31.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaKesehatanSampai Mei DBD di NTB Capai 2.295 Kasus, Lima Orang Meninggal

Sampai Mei DBD di NTB Capai 2.295 Kasus, Lima Orang Meninggal

Mataram (Inside Lombok) – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di NTB pada Juli ini berdasarkan kalender dari pemerintah pusat sudah masuk kategori risiko ringan. Namun, dengan curah hujan yang beberapa hari mengguyur Pulau Lombok, masyarakat diminta untuk lebih waspada terhadap potensi DBD.

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes)Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri mengatakan kasus DBD di NTB pada 2024 hingga Mei tercatat sebanyak 2.295 kasus. Sebanyak lima orang dinyatakan meninggal dunia akibat DBD periode Januari hingga Mei 2024.

Dirincikan, sebanyak 364 kasus di Mataram, 549 kasus di Lombok Barat, 158 kasus di Lombok Tengah, 140 kasus di Lombok Timur, dan 359 kasus di Lombok Utara. Sedangkan untuk kasus di Sumbawa Barat yaitu sebanyak 225 kasus, 291 kasus di Sumbawa, Dompu 83 kasus, Bima 75 kasus, dan Kota Bima 51 kasus.

Dikes NTB telah mengeluarkan surat kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD sejak awal Februari yang ditujukan bagi Dikes kabupaten/kota se-NTB. Surat tersebut bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan setiap daerah menghadapi potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Imbauan tertulis juga telah diberikan kepada seluruh Puskesmas dan Desa.

“Dinkes NTB mendistribusikan logistik untuk kegiatan pencegahan, pengendalian (insektisida, larvasida, dan alat pengendalian) dan alat diagnosa DBD (RDT NS1 Combo). Melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bersama seluruh puskesmas secara serentak dan berkala di masing-masing wilayah puskesmas,” katanya.

Ia mengatakan, Dikes NTB berkoordinasi dengan desa serta aparat terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD dan memonitoring kegiatan PSN di Masyarakat.

“Pemberian larvasidasi oleh Puskesmas di seluruh rumah dan sekitarnya yang telah disurvei juga tetap dilakukan. Puskesmas juga melakukan sosialisasi ke masyarakat melalui kegiatan-kegiatan seperti posyandu, pertemuan di kantor desa dan sekolah-sekolah terkait pencagahan DBD untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang PSN,” katanya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer