27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiSektor Pertanian Jadi Pendukung Utama Pertumbuhan Ekonomi NTB

Sektor Pertanian Jadi Pendukung Utama Pertumbuhan Ekonomi NTB

Mataram (Inside Lombok) – Sektor pertanian sampai saat ini masih menjadi salah satu sektor utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi di NTB. Sejalan dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia, sektor pertanian mendominasi dibandingkan dengan sektor lainnya. Ditambah NTB menjadi salah satu daerah lumbung pangan nasional, sehingga pemerintah terus mendorong sektor ini semakin berkembang.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB, Winda Putri Listya mengatakan stabilitas perekonomian NTB didukung oleh meredanya tekanan inflasi. Pertumbuhan ekonomi NTB yang mencapai 4,75 persen (yoy) pada triwulan I-2024. Di sisi lain, kondisi PDRB per kapita Provinsi NTB menempati urutan ketiga terendah setelah Provinsi NTT dan Maluku.

“Ketergantungan yang cukup tinggi terhadap sektor pertambangan menyebabkan pertumbuhan ekonomi NTB cenderung belum inklusif. Tapi sektor pertanian dapat menjadi sektor utama dalam menjaga keselarasan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi NTB,” ujarnya, Rabu (3/7).

Tentunya berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah untuk mengoptimalkan produksi pertanian, mulai dari optimalisasi lahan, percepatan tanam, penggunaan bibit unggul, hingga penambahan alokasi pupuk subsidi. “Hanya saja NTB tidak cukup ditopang satu sektor saja, harus dilakukan diversifikasi sektor untuk menopang perekonomian daerah. Ada sektor pendukung lainnya juga, seperti pariwisata kita,” tuturnya.

Senada, Kepala Bappeda NTB, H. Iswandi mengatakan, bahwa salah satu misi NTB adalah menjaga kesinambungan Pembangunan berkelanjutan. Hal ini bisa diraih dengan mendorong sektor pertanian di NTB. Selain itu, melalui RKPD Provinsi NTB 2025, pemprov menggalakkan berbagai program prioritas daerah pada sektor Pertanian melalui sinergi antar OPD. “Upaya dalam mendorong sektor pertanian berkelanjutan ini salah satunya dilakukan melalui program IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program),” ucapnya.

Dimana program itu bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi kewenangan Pusat, Provinsi, serta Kabupaten dan telah dilaksanakan pada 4 (empat) Kabupaten, yakni Lombok Tengah, Lombok Timur, Dompu dan Kabupaten Bima.

Ditambahkan, Direktur International Trade Analysis and Policy Studies FEM IPB University, Dr. Sahara menyebutkan, kondisi pangan secara global, dimana pada negara berkembang sektor Pertanian masih menjadi sektor utama yang menyumbangkan pertumbuhan ekonomi. Dari sisi domestik, Pemerintah terus mendorong sektor Pertanian dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. “Hal ini diwujudkan dengan mengimplementasikan program pertanian ramah lingkungan dan pertanian rendah karbon,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN Dr. Yudhistira Nugraha menyebutkan tentunya ada tantangan dan peluang dalam mewujudkan pembangunan pada sektor pertanian. Adapun berbagai riset dan pengembangan teknologi terus diupayakan, terutama untuk di NTB.

“Bisa dilakukan dengan inovasi sistem pengairan presisi budidaya jagung di lahan kering, teknologi budidaya bawang merah dan bawang putih ramah lingkungan, potensi rumput laut sebagai pakan serta potensi lainnya,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer