Lombok Timur (Inside Lombok) – Penurunan angka stunting untuk menuju Indonesia Emas terus digencarkan dengan berbagai cara, tentunya juga dengan kolaborasi semua pihak. Bahkan hal yang paling utama dalam menangani stunting yakni mencegah adanya perkawinan usia anak.
Pj Bupati Lombok Timur, H. M. Juaini Taofik mengatakan bahwa kerjasama dan kolaborasi merupakan harga mati untuk mencapai sebuah tujuan, serta tidak boleh ada yang merasa diri paling hebat. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang ikut andil dalam mengatasi stunting melalui pencegahan perkawinan usia anak.
“Melalui program Berani 2 di Lombok Timur menuju nol perkawinan anak,” ungkapnya usai penandatangan MoU penyusunan aksi bersama dan penetapan Tim Berani 2, Rabu (04/07/2024).
Juaini mengingatkan kepada semua pihak agar tidak menutup mata dengan perkawinan anak. Sebab, masa depan harus disiapkan sebaik mungkin mulai dari saat ini agar hal baik yang diharapkan dapat tercapai, seperti halnya penurunan stunting untuk generasi emas. “Waktu saat ini merupakan masa kita untuk menyiapkan generasi mendatang. Maka perkawinan anak menjadi prioritas untuk diatensi bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua LPA NTB, Sahnan mengatakan bahwa melalui program Berani 2 tersebut menjadi tindak lanjut atas persamaan persepsi bersama untuk bagaimana menekan angka perkawinan anak. “Hal yang kita tindaklanjuti bersama yakni fokus pada perkawinan anak di Lombok Timur,” pungkasnya. (den)