Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perdagangan (Disdag) NTB mengantisipasi terjadi lonjakan permintaan kebutuhan pangan dan harga memasuki musim kemarau ini. Karena musim kemarau tidak dibarengi dengan hari raya besar keagamaan, yang mana biasanya terjadi lonjakan kebutuhan akan pangan di konsumen.
Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti menyebut setelah dilakukan pemantauan, sampai hari ini harga masih stabil. Bahkan ada beberapa komoditi yang turun harga, seperti bawang putih dan tomat.
Ke depan pihaknya juga sudah koordinasi dengan dinas terkait untuk ketersedian pangan. Diantaranya Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan. “Insyaallah kita akan menjaga terus kondisi stok pangan kita cukup. Artinya beban kami sudah terlewati hari raya dan maulid nabi. Jadi kita memasuki musim tingkat konsumsi yang tidak terlalu bergejolak sampai akhir tahun,” ujarnya, Selasa (9/7).
Pantauan perkembangan harga dan ketersedian pangan terus dilakukan setiap hari perkembangannya seperti apa. Kemudian pengaruh-pengaruh apa saja yang bergejolak, baik itu didalam negeri maupun luar negeri juga ikut di pantau. “Apakah berpengaruh tidak dengan ekonomi kita, berpengaruh tidak dengan stok keamanan kita,” katanya.
Jika melihat ketersedian beras yang merupakan kebutuhan pokok masih sangat tersedia. Bahkan NTB kembali mengirim beras keluar untuk memenuhi kebutuhan provinsi lain. Mengingat, sebelumnya NTB juga beberapa kali menyuplai beras ke provinsi yang mengalami defisit beras. Dan dipastikan tidak ada gabah yang dikirim keluar. “Beras kita cukup, aman dan kita mensupport provinsi lain. Bahkan jagung kita yang panen kemarin, mudah-mudahan benar. Kita bisa ekspor juga,” terangnya.
Menurutnya, untuk kebutuhan pangan yang cenderung dibutuhkan oleh konsumen sebenarnya masih sama dan belum ada lonjakan yang signifikan. Karena kebutuhan itu relatif standar, dimana hanya bergejolak saat hari raya besar saja. Bahkan tetap dilakukan pemantauan.
“Kemaraunya kita, selama stoknya ada, hari rayanya tidak ada, insya allah kita akan stabil. Tidak ada yang memicu konsumen berbelanja itu. Masih ada stok yang bisa kita andalkan, karena negara juga menyiapkan,” jelasnya.
Sedangkan untuk menekan lonjakan harga, Dinas Perdagangan juga sudah menyiapkan pasar murah. Biasanya pasar murah hanya berpusat pasar saja, namun kini menyasar juga ke pemukiman warga ke desa-desa. “Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, ketersedian aman, harga juga aman,” demikian. (dpi)