Lombok Tengah (Inside Lombok) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) berupaya melakukan dialog dengan sejumlah pihak terkait dengan penyegelan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Jangkih Jawe, Kecamatan Praya Barat. Akibat dari penyegelan itu siswa dan guru di SDN tersebut terhambat untuk melakukan proses belajar mengajar.
Kepala Disdikbud Loteng, Lalu Idham Khalid menerangkan pihaknya sudah melakukan pertemuan bersama pihak yang mengklaim lahan tempat berdirinya SDN 1 Jangkih Jawe bersama salah satu Anggota DPRD Loteng. “Kita sudah bertemu yang difasilitasi sama Anggota DPRD, Lalu Sarjana,” ujarnya, Selasa (10/7) sore.
Idham mengatakan setelah melakukan pertemuan itu pihaknya berharap siswa dan siswi di SDN 1 Jangkih Jawe sudah bisa menempat gedung sekolah tersebut untuk melakukan proses belajar mengajar seperti biasa. “Hari ini juga mereka sudah mulai sekolah tapi memang sementara kita titip di gedung SMPN 10 Praya Barat,” katanya.
Dijelaskan Idham, pihak yang melakukan penyegelan itu mengklaim bahwa dulu tanah tempat berdiri gedung sekolah itu belum dibayar. “Itu dia klaim belum dibayar, tapi memang tidak banyak. Ada enam atau tujuh are,” katanya.
Pihaknya pun akan melakukan sanding data karena antara pengklim lahan dan Dinas Pendidikan sama-sama memiliki sertifikat. “Dia punya sertifikat kami juga punya sertifikat disandingkan, dan besok kita akan serahkan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk melakukan pengukuran ulang,” tandasnya. (fhr)
