25.5 C
Mataram
Minggu, 22 September 2024
BerandaKriminalMantan Ketua PMII Lotim Tertangkap Miliki Sabu, Jajaran Pengurus Jalani Tes Urine

Mantan Ketua PMII Lotim Tertangkap Miliki Sabu, Jajaran Pengurus Jalani Tes Urine

Lombok Timur (Inside Lombok) – Sat Resnarkoba Polres Lombok Timur (Lotim) menangkap seorang pria inisial ZH atas kepemilikan 179 gram sabu, Selasa (9/7) pekan lalu. ZH pun diketahui merupakan mantan Ketua PMII Lotim, sehingga belasan jajaran pengurus lainnya dari organisasi pergerakan itu ikut diminta menjalani tes urine.

Kasat Resnarkoba Polres Lotim, IPTU Muhammad Naufal mengatakan pihaknya melakukan tes urine terhadap 15 orang jajaran pengurus PMII untuk melakukan pengembangan. Upaya ini sekaligus untuk menepis negatif tentang organisasi itu akibat ulah oknum tertentu, dalam hal ini ZH.

“Saya sudah katakan di jajaran pengurus bahwa tes urine ini kita lakukan untuk menepis isu negatif terhadap jajaran pengurus dan organisasi ataa apa yang diperbuat oleh mantan ketuanya,” jelasnya, Jumat (12/07/2024).

Hasil tes urin terhadap 15 orang jajaran pengurus tersebut semuanya dinyatakan negatif. Sementara status kasus narkoba yang melibatkan ZH masih belum dinaikkan karena sedang menunggu hasil laboratorium terlebih dahulu. “Saat ini kasus itu masih dalam tahap pengembangan dan secepatnya hasil uji lab keluar dan status ZH akan dinaikkan menjadi tersangka,” katanya.

- Advertisement -

Sementara itu, Ketua PMII Lotim, M. Herwadi mengatakan apa yang saat ini sedang berproses di kepolisian merupakan masalah personal dari ulah oknum, sehingga jangan lagi disangkut pautkan dengan organisasi. Pihaknya pun menegaskan ZH bukan lagi bagian organisasi, karena sudah diberhentikan secara tidak hormat. “Kita lakukan tes urine ini untuk membuktikan jajaran pengurus PMII tidak terlibat dan tidak tahu atas perbuatan ZH. Tentu perbuatannya juga sangat bertentangan dengan organisasi,” jelasnya.

Karena itu, Herwadi mewakili jajaran pengurus PMII Lotim menyampaikan permohonan maaf atas tindakan dan kejadian yang menimpa organisasi. Nantinya kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi untuk lebih selektif dalam terhadap anggotanya. “Kami tidak akan mengupayakan bantuan hukum apapun terhadap ZH, kami mendukung penuh kepolisian untuk proses hukum yang bersangkutan,” tegasnya. (den)

- Advertisement -


Berita Populer