31.5 C
Mataram
Jumat, 20 September 2024
BerandaMataramCoklit di Kota Mataram, Ternyata Banyak Warga Tinggal di Tempat Lain

Coklit di Kota Mataram, Ternyata Banyak Warga Tinggal di Tempat Lain

Mataram (Inside Lombok) – Proses coklit data pemilih masih berproses di Kota Mataram. Sampai saat ini ditemukan adanya puluhan pemilih sudah meninggal terdata di dalam DP4 pada pilkada 2024 ini, serta terulangnya temuan bahwa banyak warga Kota Mataram tidak tinggal di alamat yang diterakan.

Ketua KPU Kota Mataram, Edy Putrawan mengatakan jumlah pemilih yang sudah dicoklit yaitu mencapai 95 persen lebih. Ditargetkan, pencoklitan sudah rampung dan akan dilakukan proses selanjutnya penyusunan TPS. “Kalau melihat datanya lebih dari 21 yang meninggal. Tapi ini masih kita kumpulkan datanya,” katanya.

Ia mengatakan, tantangan coklit di Kota Mataram masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Di mana, banyak pemilih yang tidak tinggal sesuai dengan alamat yang tertera di dalam data. “Banyak orang yang beralamat disitu tapi tidak tinggal disitu. BTN-BTN banyak yang tidak berpenghuni. Kalaupun berpenghuni tapi dia ngontrak,” ujarnya.

Menurutnya, jumlah warga Kota Mataram berdasarkan data yang ada sangat banyak. Namun secara faktual jumlah penduduk tidak sebanyak data yang ada. “Secara administrasi penduduk kita sangat banyak. Tapi secara faktual tidak banyak sebenarnya,” katanya.

- Advertisement -

Ditegaskan, warga – warga yang tinggal di lingkar selatan atau perbatasan dengan Lombok Barat dicoklit sesuaikan dengan alamat sesuai KTP. “Kita tidak bisa masuk ke wilayah Lombok Barat. Nanti Lombok Barat yang akan masuk wilayah sana,” ucap komisioner KPU Kota Mataram dua periode ini.

Hal ini menjadi salah satu kendala yang ditemui para pantarlih di Kota Mataram. Karena pemilih banyak yang mengeluhkan tidak pernah dicoklit. Padahal, warga tersebut tidak tinggal sesuai dengan alamat yang tertera.

“Ada yang melapor memang tidak di coklit segala macam. Ternyata dia tidak tinggal di rumahnya. Bagaimana kita mau coklit orang dia tinggal di Terong Tawah. Ini kendala juga bagi kita saat proses coklit,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -


Berita Populer