31.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok TengahBelasan Siswa di Loteng Terjaring Razia, Polisi Upayakan Tindakan Preventif

Belasan Siswa di Loteng Terjaring Razia, Polisi Upayakan Tindakan Preventif

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Sebanyak 79 pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas pada hari kedua Operasi Patuh Rinjani 2024 di Lombok Tengah (Loteng). Setelah diperiksa, para pelanggar itu didominasi pelajar dan ASN.

“Kami melakukan penindakan berupa tilang kepada 79 pelanggar lalu lintas roda dua maupun roda empat dan kami juga berikan 148 teguran kepada para pelanggar,” ujar Kanit Gakkum IPDA Sasmita Adika Candra, saat di konfirmasi, Selasa (16/7).

Adika mengatakan, pada pelaksanaan hari kedua Operasi Patuh Rinjani 2024 pelanggar masih didominasi kendaraan roda dua. “Kendaraan roda dua masih mendominasi pelanggaran pada Operasi Patuh kali ini,” jelasnya.

Beberapa pelanggaran yang ditemukan antara lain adanya pengendara yang tidak menggunakan helm SNI, berboncengan lebih dari satu orang, menggunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis, serta tidak memiliki surat-surat kendaraan bermotor.

Selain itu pihaknya juga masih mendapatkan kendaraan roda empat yang tidak sesuai peruntukan (odong-odong) yang masih beroperasi di jalan raya dengan membawa penumpang dan tidak memiliki standar keselamatan sehingga dapat membahayakan bagi para penumpang.

“Tilang kami berikan kepada pelanggar untuk memberikan efek jera guna mencegah dan meminimalisir terjadinya fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan raya,” tegasnya. Kendati, para siswa yang terjaring operasi tidak ditindak karena mereka memang belum memiliki Surat Izin Mengemudi.

“Untuk sasarannya pertama pelanggaran kasat mata yang tidak menggunakan helm, kalau yang mobil tidak menggunakan safety belt (sabuk pengaman). Setelah itu kami melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan surat-surat, seperti SIM, STNK,” ujarnya.

Dikatakan, Operasi Patuh Rinjani 20 ini dilakukan untuk menciptakan tata tertib berlalu lintas dan mencegah fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Oleh karena itu, pihaknya dalam melakukan tindakan lebih mengedepankan cara-cara yang preventif.

“Cuma saya minta sama teman-teman di lapangan kalau untuk pelajar kita bisa lebih bijaksana. Karena mereka ini kan pasti tidak punya SIM, tapi paling tidak mereka ini memiliki helm dan membawa STNK, dan kalau bisa dibantu,” tandasnya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer