31.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaKesehatanKasus Mulai Berkurang, Status KLB DBD di Lobar Belum Bisa Dicabut

Kasus Mulai Berkurang, Status KLB DBD di Lobar Belum Bisa Dicabut

Lombok Barat (Inside Lombok) – Walaupun kasus demam berdarah dengue (DBD) di Lombok Barat (Lobar) mengalami penurunan, Dinas Kesehatan (Dikes) setempat akui belum bisa mencabut status kejadian luar biasa (KLB) untuk penyebaran penyakit itu. Pasalnya, kasus DBD di Lobar saat ini belum bisa turun menjadi lima kasus hingga di bawahnya.

“DBD, per minggu kemarin kasusnya ada tujuh yang kami temukan dalam seminggu,” ujar Kepala Dikes Lobar, Arief saat dikonfirmasi akhir pekan kemarin. Pihaknya pun sedang melakukan berbagai upaya, agar kasus DBD di Lobar dalam pekan ini bisa terus menurun hingga di bawah lima kasus. “Kita menunggu kasus ini (DBD, Red) lima per minggu, dan kalau sudah di bawah lima, maka SK (kejadian luar biasa) akan kita cabut,” terangnya.

Arief pun mengakui bahwa memang status KLB DBD di Lobar hingga saat ini kurang lebih sudah berjalan satu bulan. Namun terjadi penurunan kasus yang cukup signifikan sejak awal KLB ditetapkan hingga saat ini.

“Awalnya dari 63 kasus, kemudian turun menjadi 27, kemudian turun menjadi 19, kemudian turun menjadi 10 dan sekarang turun menjadi tujuh. Dalam kurun waktu kurang lebih dua bulan, dan data ini terus kita update tiap minggunya,” papar dia.

Saat ini, kasus DBD paling banyak pun sudah berpindah. Jika awalnya kasus terbanyak ada di Kecamatan Sekotong, kini tren kasus justru didominasi pasien dari Gerung yang merupakan ibu kota Lobar. “Ada standar penghitungannya kenapa per minggu itu kasusnya harus minimal 5, disesuaikan dengan jumlah penduduk,” jelas Arief.

Pihaknya pun mengklaim penurunan ini berhasil dilakukan berkat gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak yang kian digencarkan, melalui seluruh puskesmas yang ada. Termasuk lewat gotong-royong bersama masyarakat hingga pemerintah desa dan kecamatan.

“Ya hanya itu (gerakan PSN) yang paling efektif untuk mengurangi angka demam berdarah,” pungkasnya. Pihaknya bersyukur, walaupun Lobar masuk dalam KLB DBD, namun hingga saat ini tidak ada pasien yang meninggal dunia selama SK KLB tersebut diturunkan. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer