Mataram (Inside Lombok) – Penjabat Gubernur NTB, Hassanudin akan mengevaluasi proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di NTB. Pasalnya, ribuan peserta didik khususnya tingkat SMA sederajat belum mendapatkan sekolah.
Hassanudin mengatakan kondisi saat ini terus berulang setiap tahun. Hal ini menjadi bahan evaluasi dan mungkin ada pilihan lain untuk menyelesaikan persoalan PPDB saat ini. “Kepala Dinas Dikbud sudah menyampaikan kepada saya dan kita akan evaluasi dan bagaimana penyusunannya sesuai dengan mekanisme norma sudah dilakukan,” katanya, Selasa (23/7) pagi.
Ia memastikan, semua peserta didik pasti akan mendapatkan sekolah. Karena pendidikan merupakan investasi untuk generasi masa depan. “Apapun yang kita lakukan ini untuk kesejahteraan masyarakat semua. Apalagi untuk sekolah investasi dan generasi masa depan,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Aidy Furqan mengatakan jumlah peserta didik yang belum mendapatkan sekolah di NTB yaitu sebanyak 4.081 orang. Sedangkan khusus di Kota Mataram yaitu sebanyak 800-an siswa. “Kursi kosong kita 9 ribuan. Aman asalkan mau didistribusi,” katanya.
Ia mengatakan, pendistribusian peserta didik baru yang belum mendapatkan sekolah ini akan dilakukan minggu ini. Para peserta didik tersebut akan langsung sekolah tanpa harus mengikuti masa perkenalan lingkungan sekolah (MPLS).
“Banyak sekolah yang masih kosong ini. Kita akan distribusi ke sekolah yang kuotanya belum penuh. Itu untuk SMA,” katanya. Selain SMA, peserta didik baru yang memilih SMK juga banyak yang belum mendapatkan sekolah. Hal ini disebabkan karena pilihan jurusan. “Ada 2 ribuan yang belum mendapatkan sekolah,” katanya.
Selain pendistribusian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB juga berkoordinasi dengan Pj Gubernur NTB. Koordinasi yang dilakukan untuk memastikan apakah akan dilakukan pendistribusian atau penambahan ruang kelas.
“Tergantung pak gub ini apakah akan menambah kelas untuk diajukan ke kementerian atau cukup dengan distribusi,” katanya.
Jumlah peserta didik baru tahun ini disebut meningkat dari sebelumnya yaitu sebanyak 53 ribu siswa. Dengan kondisi ini membutuhkan sekolah baru seperti di Narmada, Suranadi, Sakra dan Sakra Barat dan beberapa lokasi lainnya.
“Bangun sekolah baru. Bangunya tahun depan. Sekarang kita terima dulu muridnya. Itu Namanya sekolah filial,” katanya. (azm)