26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaPolitikTim Farin - Khairatun Antisipasi Kecurangan, Bentuk Satgas Pemantau Politik Uang

Tim Farin – Khairatun Antisipasi Kecurangan, Bentuk Satgas Pemantau Politik Uang

Lombok Barat (Inside Lombok) – Mulai panaskan mesin, tim pemenangan Nauvar Furqoni Farinduan dan Khairatun Fauzan Khalid (Farin – Khairatun) menggelar rapat koordinasi. Salah satu bahasan utamanya pun adalah pembentukan satgas pemantau money politic atau politik uang, guna memastikan pilkada yang adil dan tanpa kecurangan.

“Karena laporan dari beberapa kecamatan, kami sudah mengidentifikasi nama-nama pemilik yang dicatat dengan dua kode. Satu kode uang, yang satunya kode barang,” ungkap Farin saat ditemui di sela-sela rakor di Senggigi, Senin (29/07/2024).

Menurutnya, satgas pemantau money politic ini nantinya akan bertugas bersama dengan Bawaslu dan Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Lobar. “Segera kami akan siapkan materi-materinya, untuk segera kita nanti persiapkan sebagai bahan laporan ke Gakkumdu,” lanjutnya.

Dari tempat yang sama, koordinator tim pemenangan Farin – Khairatun, Muhazam mengatakan rakor tersebut dihadiri kurang lebih sekitar 125 orang, terdiri dari tim militan kedua pasangan bakal calon tersebut yang sebenarnya telah terbentuk sejak lama. “Bang Farin sudah punya tim, dari dulu kan dia sudah solid betul. Kemudian bu Khairatun dan Pak Fauzan (mantan Bupati Lobar), selama ini kita bergerak secara sendiri-sendiri,” bebernya.

Sehingga melalui rakor tersebut diharapkan tim dari pihak Farin yang disebut tim Bale Beleq, yang lengkap dengan tim srikandinya. Kemudian tim pemenangan Fauzan Khalid dulunya, yang disebut Sopoq Angen dan Tim Inges dari Khairatun diharapkan bisa semakin solid dan kompak untuk mengawal pilkada untuk kemenangan pasangan Farin – Kahiratun, bersama-sama dengan tim milenial dan satgas pemantau money politic.

“Kita harapkan tim ini bisa terkoneksi dengan baik. Supaya selanjutnya tim ini bergerak secara terstruktur, sistematis dan masif,” jelasnya. Karenanya, temuan-temuan yang didapati di lapangan terkait adanya daftar masyarakta yang menjadi target money politic bisa dipantau. “Kalau di tingkat Kabupaten nanti anggotanya (satgas pemantau money politic) sekitar 10 orang, yang akan menggerakkan untuk tim kita di bawah,” terangnya.

Pihaknya pun mencoba memetakan daerah-daerah yang diidentifikasi rawan atau berwarna merah, daerah yang kuning hingga daerah hijau. Berdasarkan data dari Pilkada di tahun 2018 lalu, serta hasil-hasil survei. “Makanya kita kan akan ada dua Pokja (kelompok kerja), ada Pokja penggalangan suara dan Pokja pengamanan,” jelas Muhazam.

Dirinya menyebut agar berbagai potensi kecurangan yang bisa saja merugikan dapat diantisipasi nantinya. Terlebih kata dia, berkaca dari pengalaman saat pileg pada Februari lalu. “Ya karena percuma kita dari sisi penggalangan suara kita banyak, tapi dari sisi pengamanan kita lemah,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer