Mataram (Inside Lombok) – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Lombok Barat (Lobar) sudah penuh dan diprediksi hanya bisa bertahan sampai akhir 2024 ini. Melihat potensi tersebut, dua daerah yaitu Lobar dan Kota Mataram diminta mulai mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke sana.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB, Julmansyah mengatakan selama ini sampah yang dibuang ke TPA Kebon Kongok lebih dari 300 ton sehari. Kondisi mempengaruhi jangka waktu pembuangan ke TPA tersebut yang semakin pendek.
“Landfill dua itu kita estimasi Desember 2024 jika tidak ada pengurangan sampah yang signifikan dari Kota Mataram dan Lombok Barat,” katanya. Edukasi terkait pemilihan dan pengolahan sampah di tengah masyarakat harus mulai dimaksimalkan. Dengan begitu, sampah yang dibuang ke TPA berkurang dari biasanya.
Kota Mataram saat ini sudah mulai mengurangi pembuangan sampah ke TPA sejak adanya TPST Sandubaya. Beberapa produk mulai dihasilkan dari pengolahan sampah tersebut seperti pupuk kompos, batako dan lainnya.
Dari upaya ini diharapkan, Kota Mataram mampu mengurangi sampah hingga 40 ton per hari. “Kita berharap dengan beroperasinya TPST Sandubaya bisa mengurangi pembuangan ke TPA ya kalau bisa 40 ton sehari,” katanya.
Pengolahan di TPA Kebon Kongok juga sudah dilakukan Pemprov NTB. Hanya saja masih sangat minim sehingga volume sampah di TPA tersebut semakin meningkat. Dinas LHK Provinsi NTB mengajukan dana alokasi khusus (DAK) lewat kementerian PUPR untuk menambah alat pengolahan di TPA Kebon Kongok.
“Kita terus berusaha agar landfill ini bisa terus dipakai. Ini sangat tergantung landfill ini berumur sampai Desember 2025 tergantung dari alokasi anggaran di APBD perubahan,” katanya.
Selain mengajukan DAK, pemprov NTB juga saat ini sedang mengusulkan anggaran pada APBD perubahan untuk pelebaran landfill dua. “Ini di dekat gunung itu tinggal diratakan sedikit dan tambahan geomembrane dan sampahnya tinggal di geser sedikit,” katanya.
Alokasi anggaran yang diusulkan pada APBD perubahan ini yaitu sekitar Rp2,5 miliar. Penambahan area TPA ini yaitu sekitar 30 are di kawasan tersebut. “Tingginya nanti bisa tinggi dan sekarang sudah tinggi sekali,” tutupnya. (azm)