25.5 C
Mataram
Jumat, 1 November 2024
BerandaDaerahBerhasil Kumpulkan Donasi Puluhan Juta, Pemuda di Buwun Sejati Bantu Perbaiki Rumah...

Berhasil Kumpulkan Donasi Puluhan Juta, Pemuda di Buwun Sejati Bantu Perbaiki Rumah Warga

Lombok Barat (Inside Lombok) – Sambil memelihara nilai kepedulian sosial yang tinggi, para pemuda di Desa Buwun Sejati, Narmada, berhasil membuka donasi untuk membantu membangun rumah Inak Murni, warga setempat yang sudah puluhan tahun tinggal seorang diri di rumah tidak layak huni. Total donasi yang terkumpul untuk perbaikan rumah itu pun mencapai Rp25 juta.

Karena tak memiliki pekerjaan, Inak Murni sehari-harinya hanya membantu warga setempat. Mulai dari menyapu, mencuci dan yang lainnya dengan upah yang jauh dari kata layak, yakni Rp5-10 ribu. Rumahnya yang berlantaikan semen, berdinding setengah anyaman bambu alias bedek itu pun kerap kali dimasuki ular.

Karena miris melihat kondisi tersebut, para pemuda di Dusun Pembuwun RT 06 Buwun Sejati pun membagikan kisah pilu Inak Murni itu ke media sosial. Akhirnya banyak warganet, terlebih warga desa setempat yang kini tengah merantau di luar daerah menjadi tergerak hatinya untuk berdonasi.

“Akhirnya kita buka donasi, ada online, ada offline juga dari teman-teman di sini dan temen-teman yang merantau. Ada juga bantu kita lewat komunitas journey home,” tutur Agus Roy Juanda selaku perwakilan pemuda saat dikonfirmasi beberapa hari yang lalu. Mereka pun tak menyangka dapat mengumpulkan donasi sebesar Rp25 juta tersebut dalam waktu kurang dari 1 bulan.

- Advertisement -

Kini, Inak Murni pun akan dibangunkan rumah secara gotong royong melalui donasi yang sudah terkumpul tersebut. Bahkan, pemuda dan warga di sana juga berencana untuk membantu menambahkan perlengkapan rumah bagi Inak Murni. Karena di rumah kecil berukuran kurang lebih 5×4 meter itu, hanya ada kamar tidur tanpa kamar mandi dan dapur.

“Kalau untuk rumahnya, kita cukup kok dengan donasi Rp25 juta ini. Sama luas bangunan yang dibuatkan tetap seperti awal. Terus kita juga kan gotong royong sama pemuda dan masyarakat di sini,” bebernya.

Pembangunan rumah itu pun akan diupayakan bersama dengan masyarakat sana yang sebagian besarnya berprofesi sebagai tukang bangunan yang ongkosnya pun akan diupayakan melalui donasi yang sudah terkumpul tersebut. “Notabene warga di sini kuli (bangunan), jadi kita gotong royong tapi dipertanggungjawabkan sama pemuda di sini,” terangnya.

Kendati kondisi Inak Murni sudah kerap kali disuarakan untuk dimintakan bantuan. Namun hingga kini, kata dia,bantuan tersebut tak kunjung terealisasi. Oleh karena itu para pemuda di sana tergerak untuk membantu. “Di desa Buwun Sejati banyak yang rumahnya kayak gini,” bebernya.

Roy berharap, kepedulian sosial mereka ini sekiranya dapat menjadi contoh dan menginspirasi banyak pemuda-pemuda lainnya di luar sana. Untuk lebih peduli dan peka terhadap kondisi warga atau tetangga yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka.

“Semoga apa yang kami lakukan di sini, bisa menginspirasi pemuda-pemuda di Lombok untuk melihat warganya yg seperti ini. Dan gak perlu nunggu Pemerintah dulu, kalau terlalu lama (realisasi),” harap Roy.

Dikonfirmasi terpisah, Kades Buwun Sejati, Muhidin mengaku bahwa di desa tersebut memang banyak warga yang tinggal di rumah tidak layak huni (RTLH). Dan salah satunya adalah Inak Murni tersebut. “Sudah kita usulkan, di RTLH ada sekitar 130 an yang kita usulkan. Cuma belum realisasi dari Pemda sampai saat ini,” terang Muhidin, melalui sambungan telepon.

Namun pihaknya membantah jika pemerintah desa dinilai mengabaikan kondisi warganya tersebut. Lantaran Muhidin mengaku sudah lama pihaknya mengajukan perbaikan untuk rumah Inak Murni bersama dengan ratusan warga lainnya. Hanya saja, sampai saat ini masih menunggu realisasi.

“Tapi kalau memungkinkan, nanti dianggaran tahun 2025 kita akan bahas sama Kadus-Kadus itu. Jika sekiranya kita anggarkan dari desa, kita akan bahas berapa jumlahnya untuk kita masukkan di APBDes,” bebernya.

Pihaknya pun mengaku akan berupaya untuk bisa memberikan bantuan untuk perbaikan rumah Inak Murni, yang saat ini sudah mulai dilakukan oleh para pemuda dan warga setempat.

“Makanya kita nanti akan support, mungkin nanti bentuknya barang seperti semen. Karena kalau dari desa kan ini belum masuk di anggaran Desa, kalau belum masuk di RKPdes (Rencana Kerja Pemerintah Desa), gak berani kita,” ucapnya.

Karena jika ada laporan terkait warga, diakuinya itu harus melalui prosedur yang bisa dilaporkan mulai RT, kemudian Kadus dan BPD, baru lah ke Pemerintah Desa. Muhidin memastikan, selama ini Inak Murni masuk dalam data masyarakat kurang mampu yang tetap menerima bantuan sosial (Bansos).

“Iya dapat (Bansos) dia (Inak Murni). Karena permasalahan Dusun, kita menerima dari bawah, ada RT, Kadus, BPD. Dia yang lebih tahu yang mana yang paling kaya atau miskin, jadi kita Desa tinggal menunggu mana yang diusulkan,” tutupnya. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer