Lombok Timur (Inside Lombok) – Operasi Patuh Rinjani 2024 yang berlangsung selama dua pekan di Lombok Timur (Lotim) dari tanggal 15 sampai 28 Juli 2024 telah usai dilaksanakan. Selain menjaring ribuan pelanggar lalu lintas, juga tercatat beberapa kecelakaan yang terjadi selama operasi tersebut.
Kepala Satlantas Polres Lotim, AKP Tira Karista mengatakan dalam pelaksanaan Operasi Patuh Rinjani 2024 pihaknya mencatat empat peristiwa laka lantas. “Ada 4 laka lantas yang terjadi pada Operasi Patuh Rinjani 2024 ini, ini lebih tinggi dari sebelumnya yakni sebanyak 2 peristiwa,” ungkapnya, Kamis (01/08/1024).
Dikatakan Tira, sebelumnya pihak Satlantas Lotim telah melakukan berbagai cara untuk meminimalisir laka lantas, mulai dari pemasangan marka jalan di jalur yang sering terjadi kecelakaan, baliho peringatan, imbauan melalui media, dan lainnya.
“Kita sudah lakukan berbagai cara untuk meminimalisir laka lantas, namun yang namanya di jalan peristiwa itu pasti bakal terjadi. Maka dari itu kita minimalisir juga melalui Operasi Patuh Rinjani,” jelasnya.
Wilayah yang dianggap rawan laka lantas sendiri yakni di wilayah Pringgabaya, sehingga sering di wilayah tersebut dilakukan sosialisasi dan pemasangan marka sinar di jalur yang gelap untuk meningkatkan keamanan berkendara. “Kita sering lakukan anev di wilayah Pringgabaya karena di wilayah itu rawan terjadinya laka lantas,” pungkasnya. (den)