Lombok Timur (Inside Lombok) – Nasib malang menimpa salah seorang gadis penyandang disabilitas di Lombok Timur, sebut saja A. Ia menjadi korban pemerkosaan oleh seorang pria yang dikenalnya melalui media sosial. Modus pelaku adalah berpura-pura mengajak korban jalan-jalan.
Pemerkosaan yang dialami A berawal ketika dirinya berkenalan dengan terduga pelaku inisial S (24) asal Desa Toya, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur (Lotim) melalui media sosial. Lewat perkenalan tersebut korban dan terduga pelaku kemudian berjanji bertemu, hingga pada Selasa (14/8) malam, sekitar pukul 20.00 Wita A dijemput S dan diajak pergi ke Anjani untuk jalan-jalan serta menonton hiburan.
Setelahnya A tak langsung dipulangkan ke rumah, melainkan dibawa ke salah satu perkebunan. “Terduga pelaku tidak langsung mengantar korban pulang melainkan membawanya ke kebun yang gelap dan sepi,” ucap Kasi Humas Polres Lotim, IPTU Nikolas Osman, Rabu (14/08/2023).
Di kebun itu S mengajak korban melakukan hubungan intim, namun ditolak. Terduga pelaku yang mendapatkan penolakan langsung memaksa korban dengan kekerasan. “Korban sempat menolak. Namun terduga pelaku tetap saja mendesak dan memaksa korban,” jelasnya.
Setelah melancarkan aksi bejatnya, barulah S mengantarkan A pulang. Korban pun menceritakan kejadian yang dialaminya pada orang tuanya, hingga orang tua A mendatangi S yang kemudian diamankan oleh Kawil Dasan Lian untuk menghindari amukan massa yang tersulut emosi.
Selanjutnya polisi mengamankan S ke SPKT Polsek Aikmel. Sementara A saat ini belum bisa dimintai keterangan karena masih trauma dan merasa sakit serta sering tiba-tiba tak sadarkan diri. (den)
