Mataram (Inside Lombok) – Perum Bulog ikut berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Tak hanya itu, Bulog juga ikut mendukung program pemerintah, termasuk di NTB. Yakni dalam penanganan persoalan sosial seperti kemiskinan ekstrem, salah satunya dengan menyalurkan beasiswa pendidikan untuk perguruan tinggi.
Penyaluran beasiswa kepada mahasiswa perguruan tinggi yang memenuhi syarat dan ketentuan merupakan bagian dari program Bulog Peduli (TJSL) yang sudah disepakati dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Melalui dana Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), BUMN di bidang pangan ini mendukung perbaikan kualitas SDM keluarga pra sejahtera dengan peningkatan kualitas pendidikan.
“Penyaluran beasiswa pendidikan di Provinsi NTB, karena melihat masih perlunya penanganan kemiskinan ekstrem. Awalnya kita intervensi dari program stunting. Tapi melihat dari sektor pendidikan kalau sekiranya patut di bantu, ya kita bantu,” ujar Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Sonya Mamoriska, Senin (19/8).
Intervensi melalui sektor pendidikan ini dirasakan dampaknya dalam jangka panjang. Beasiswa diberikan hingga penerimanya selesai mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. “Satu orang menerima hingga Rp 19 jutaan per orang, itu biaya pendidikannya sampai dengan selesai,” imbuhnya.
Diharapkan dengan mendukung pendidikan yang berkualitas, penerimanya akan mendapatkan kesempatan yang sama di bidang apapun untuk memperbaiki taraf hidup keluarganya. Sehingga tidak menjadi pewaris kemiskinan ekstrem.
Sementara itu, Direktur Poltekpar Lombok, Dr. Ali Muhtasom menyampaikan apresiasi kepada Bulog atas dukungan diberikan kepada mahasiswanya. Dengan adanya dukungan Perum Bulog terhadap dunia pendidikan menjadi salah satu jawaban kebutuhan SDM pariwisata NTB.
“Banyak anak-anak NTB yang punya minat kuliah di Poltekpar Lombok. Mereka ingin juga berkontribusi terhadap pariwisata. Maka dari itu perguruan tinggi harus berkolaborasi,” ujarnya.
Program beasiswa kepada mahasiswa dari keluarga pra sejahtera ini menjadi program yang didambakan dan bisa berlanjut. Dimana penerima beasiswa dari Perum Bulog harus memenuhi syarat dan ketentuan. “Semua yang mendaftar kami seleksi, poinnya adalah menyelesaikan kemiskinan ekstrem. Dan syarat yang paling kita pilih adalah tidak mampu dan di survey langsung kondisi keluarganya,” tandasnya. (dpi)