Mataram (Inside Lombok) – Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan, Kodim 1615/Lombok Timur meluncurkan Stasiun Pupuk Organik Cair Tani Lestari dan Demplot Budidaya Jagung dengan metode Tani Lestari. Langkah strategis ini menegaskan komitmen TNI-AD dalam mendukung produksi pertanian yang inovatif dan memberikan solusi atas tantangan pupuk yang selama ini membebani para petani.
Danrem 162/WB, Brigjen TNI Agus Bhakti, mengatakan peluncuran Stasiun Pupuk Tani Lestari ini adalah tonggak penting dalam upaya menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan di NTB. “Ini adalah langkah strategis yang mempermudah akses petani terhadap pupuk berkualitas dengan cara yang lebih efisien,” katanya.
Stasiun Pupuk Organik Cair Tani Lestari hadir sebagai jawaban atas kebutuhan petani yang seringkali terbebani oleh tingginya biaya di awal musim tanam. Petani dapat mengatur keuangan dengan lebih bijak, membeli pupuk sesuai fase pertumbuhan tanaman, dan menikmati akses yang lebih mudah melalui Kodim dan Koramil terdekat. Dengan demikian, ketersediaan pupuk berkualitas tinggi kini semakin terjamin dan terjangkau.
Peluncuran ini menjadi bagian dari Program TMMD 121 yang berfokus pada ketahanan pangan di Lombok Timur. Terutama di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi.
Inisiatif ini juga memperkenalkan Pupuk Organik Tani Lestari berbahan dasar rumput laut lokal jenis E. Cottoni dan Spinosum dari Lombok Timur serta daerah lain di NTB hingga Bali. Dengan kandungan C-Organic mencapai 43 persen, pupuk ini dirancang khusus untuk tanah podsolik clay-sand di NTB, menjadikan tanah lebih subur dan kuat melawan serangan hama. “Ini sinergi antara masyarakat pesisir yang mengumpulkan rumput laut dan petani, yang dimediasi oleh peran TNI-AD, memperkuat kolaborasi yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Dandim 1615/Lotim, Letkol Inf. Bayu Sigit Dwi Untoro, menambahkan pupuk organik berbasis rumput laut ini tidak hanya merupakan inovasi pertanian, tetapi juga simbol sinergi yang menguatkan hubungan antara masyarakat pesisir dan petani. “Dengan kerjasama ini, kita bersama-sama dapat mencapai ketahanan dan kedaulatan pangan yang lebih baik,” ujarnya.
Keberhasilan ini melanjutkan prestasi yang diraih pada 2019 dan 2021, saat petani Lombok Timur berhasil memproduksi jagung food grade pertama di Indonesia dengan kadar aflatoksin rendah.
“Dengan peluncuran Stasiun Pupuk Tani Lestari ini menandai langkah maju yang signifikan dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan yang berkelanjutan di Lombok Timur dan NTB,” katanya. (azm)