31.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaInfrastruktur di Dusun Landungan Desa Guntur Macan Memprihatinkan, Warga Tak Punya Pustu...

Infrastruktur di Dusun Landungan Desa Guntur Macan Memprihatinkan, Warga Tak Punya Pustu hingga Akses Jalan Minim

Lombok Barat (Inside Lombok) – Jauh dari ibu kota Kabupaten Lombok Barat, kondisi infrastruktur bagi warga di beberapa dusun yang ada di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari masih memprihatinkan. Bahkan, mereka masih kesulitan untuk memperoleh akses kesehatan yang mestinya menjadi kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi pemerintah.

Kondisi memprihatinkan warga di Dusun Landungan, Desa Guntur Macan salah satunya terlihat saat warga bergotong royong menandu seorang wanita yang sedang sakit menggunakan bambu dan kain sarung viral di media sosial Facebook. Mereka pun harus melewati jembatan kecil yang terbuat dari bambu.

Misbah, salah satu warga Dusun Landungan mengatakan warga yang digotong menggunakan tandu melewati jembatan bambu itu sudah sakit perut beberapa hari pasca melahirkan. Karena situasi darurat dan membutuhkan penanganan cepat, maka warga berinisiatif membawanya menggunakan tandu untuk melalui jalan yang mengharuskan berjalan kaki sepanjang kurang lebih 300 meter. “Kalau tidak bisa pake motor ya kita angkat,” jelas Misbah, saat ditemui, Senin (19/08).

Dirinya bersama sekitar 12 kepala keluarga (KK) lainnya tinggal di pemukiman terpencil tersebut. Di beberapa waktu, air sungai yang melintasi dusun kecil itu pun terkadang meluap, sehingga jembatan kecil dari bambu yang menjadi akses satu-satunya masyarakat untuk beraktivitas kian lapuk. “Anak sekolah, ngaji juga lewat jembatan ini,” tuturnya.

Setiap harinya, warga harus melewati jalan setapak terjal lantaran Dusun Landungan berada di lereng bukit. Jika mengalami sakit, warga pun harus berjalan cukup jauh untuk berobat, mengingat di dusun itu tidak ada puskesmas pembantu (pustu) dan akses sepeda motor serta ambulans tidak ada. “Begitulah kondisinya,” imbuhnya.

Kades Guntur Macan, Najamudin menuturkan permohonan perbaikan jalan itu sudah sering diajukan kepada Pemda Lobar, bahkan sejak sebelum dirinya menjabat. Tidak hanya untuk Dusun Landungan, tetapi juga dua dusun lainnya seperti Dusun Poan Utara dan Dusun Poan Timur di Desa Guntur Macan ini juga seakan terisolir dengan akses jalan yang sangat memprihatinkan. “Kita sering evakuasi masyarakat yang sakit. Pakai Linmas dan satpam untuk jaga kalau ada motor yang akan naik untuk di stop,” tuturnya.

Pihaknya sangat berharap agar jalan desa dengan kondisi seperti itu bisa ditingkatkan statusnya menjadi jalan kabupaten. Karena melihat kondisi dan keadaan desa yang diakuinya sangat tidak mampu untuk menanganinya. Kata dia, belum terealisasinya pembangunan akses jalan yang memadai di desa itu, lantaran pemda berdalih bahwa jalan itu merupakan jalan buntu yang juga menjadi perbatasan dengan hutan lindung. “Kalau buntu itu jauh dia. Banyak hal lah yang kita pikirkan, ini ada dua dusun (yang terisolir),” lirihnya.

Panjang jalan di Desa Guntur Macan yang butuh perbaikan disebutnya mencapai 10 kilometer. Belum lagi ditambah dengan jalan gang yang hanya bisa dilalui sepeda motor, yang diharapkan dapat tercover menggunakan anggaran dana desa (DD). “Itu (pembangunan jalan) kan butuh anggaran juga. Tapi tidak bisa, dengan anggaran kita minim betul,” bebernya.

Mantan Kepala Dusun Apit Aik ini pun mengatakan akses jalan menuju ke Dusun Ladungan tersebut sebelumnya pernah diukur untuk diperbaiki pada tahun 2021 lalu. Bahkan sudah dilakukan pembebasan lahan selebar 2 meter. Dengan perkiraan jalan tersebut bisa dibangun sepanjang 300 meter lebih untuk menuju pemukiman warga. Namun sayang, hingga kini tak kunjung ada realisasi. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer