31.5 C
Mataram
Jumat, 1 November 2024
BerandaLombok TimurIrigasi dari TMMD Ke-121 di Desa Kesik Selamatkan Puluhan Hektare Lahan Pertanian

Irigasi dari TMMD Ke-121 di Desa Kesik Selamatkan Puluhan Hektare Lahan Pertanian

Lombok Timur (Inside Lombok) – Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-121 membawa berkah bagi masyarakat di dua desa yang menjadi sasaran, yakni Desa Loyok, Kecamatan Sikur dan Desa Kesik, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur (Lotim). Pelaksanaan program TMMD ke-121 di dua desa sasaran tersebut dilakukan oleh para prajurit TNI selama satu bulan lamanylama

Sebelum pembukaannya, para prajurit terlebih dahulu melakukan pengerjaan agar apa yang dilaksanakan dapat selesai sesuai dengan target yang ditetapkan. Berbagai pengerjaan fisik dan non fisik dilaksanakan oleh para prajurit melalui TMMD, salah satunya yakni pengerjaan irigasi yang selama ini menjadi keluhan bagi para petani di Desa Kesik sepanjang 1.050 meter, dan 612,5 meter di Desa Loyok.

Kepala Desa Kesik, M. Hadri mengatakan bertahun-tahun para petani di desa tersebut kesulitan mengairi sawahnya, dikarenakan saluran irigasi yang terlalu sempit membuat debit air juga yang mengalir menjadi sangat kecil. “Sebelum TMMD datang membangun talut irigasi di Desa Kesik, irigasi kami di sini sangat sempit sehingga butuh berjam-jam untuk mengairi petakan lahan petani,” ungkapnya, Selasa (20/08/2024).

Bahkan dikatakan Hadri luas lahan yang ada di wilayah talud irigasi yang dibangun melalui TMMD tersebut seluas 90 hektare dengan tiga kelompok tani. Namun karena irigasi yang kecil dan sempit membuat lahan yang dapat diairi hanya sekitar 9 hektare saja.

- Advertisement -

Penderitaan yang dialami warganya selama ini dapat teratasi dalam jangka waktu satu bulan melalui TMMD ke-121, diungkapkannya dengan manfaat yang telah disalurkan dan dirasakan oleh masyarakat Kesik dari TNI tidak sebanding dengan apa yang telah diberikannya. “Manfaat yang kami rasakan sangat banyak sekali, mulai dari talud irigasi, sumur bor, RTLH, rehab musala dan banyak lagi melalui TMMD,” tuturnya.

Terkait dengan pertanian, ia berharap dengan talut yang telah dikerjakan dapat meningkatkan hasil produksi pertanian para petani sehingga berdampak pada kesejahteraan.

Dijelaskan Hadri, dalam satu kali pengairan, hanya 2 hektare saja yang dapat diairi melalui irigasi yang sempit sebelumnya. Namun dengan adanya irigasi yang memenuhi standar diharapkan mampu mengairi puluhan hektare lahan petani lainnya.

“Padahal jumlah lahan pertanian yang harus diari di sekitar lokasi talud irigasi yakni sebanyak 90 hektare, tapi yang dapat dijangkau oleh irigasi sebelumnya yakni cuma 2 hektare, tapi melalui perbaikan irigasi ini dapat lebih luas lagi lahan yang dapat diari, dengan begitu kita akan mampu swasembada pangan di Lotim,” ungkapnya.

Sementara itu, seorang petani di Desa Kesik, Mahmud mengakui hal yang sama yakni sangat sulit mengairi sawahnya dengan debit air yang kecil dari saluran irigasi yang sempit, sehingga hal itu membuat dirinya harus rela bersabar berjam-jam untuk menunggu sawahnya penuh. “Memang permasalahan yang kami hadapi dari petani yakni kurangnya suplai air karena saluran irigasi yang sempit dan dangkal,” ceritanya.

Mahmud mengaku sangat bersyukur dengan adanya program talud irigasi dari TMMD tersebut, sebab itu akan berdampak pada hasil pertaniannya. Di mana dalam satu hektare ia mampu menuai hasil panen hingga 4 ton. Diharapkan dengan adanya talud yang memenuhi standar dapat lebih meningkat lagi hasil panennya.

Sebelumnya, Penjabat Bupati Lombok Timur, M. Juaini Taofik berharap infrastruktur dari program TMMD yang dilaksanakan di Desa Kesik dan Loyok dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan. Diterangkannya juga, di tengah keterbatasan fiskal daerah tentu juga berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat Lombok Timur. Seperti pada TMMD bagaimana program bisa berjalan optimal meski anggarannya terbatas.

“Saya pelajari TMMD ini pada tahun 80-an, bagaimana uang yang terbatas namun dapat menghasilkan program yang optimal. Itulah karakter dari TMMD ini dari sisi anggaran,” ujarnya. Dikatakan Juaini, anggaran yang dialokasi senilai Rp1,5 miliar oleh Pemerintah Daerah Lombok Timur untuk sasaran irigasi sepanjang satu kilometer lebih dan talud sepanjang 600 meter di dua desa tersebut dapat dikembangkan untuk sasaran lainnya melalui TMMD.

Sementara itu, Dandim 1615/Lotim, Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro menjelaskan bahwa melalui TMMD tak hanya tentang pembenahan infrastruktur saja, melainkan juga menyasar program non fisik seperti penyuluhan kamtibmas, penyuluhan stunting, penyuluhan narkoba, penyuluhan wasbang, penyuluhan KB, pelayanan kesehatan hewan, penyuluhan penanggulangan bencana alam dan penyuluhan pertanian.

Sedangkan sasaran non fisik ada dua yaitu pentalutan saluran irigasi tersier di Desa Kesik Kecamatan Masbagik sepanjang 1050 meter dan di Desa Loyok Kecamatan Sikur sepanjang 612,5 meter.

Selain itu, Bayu Sigit juga menyebutkan ada sasaran tambahan yang merupakan program unggulan dari Kepala Staf TNI AD (Kasad) antara lain TNI Manunggal Air Bersih (TMAB) berupa sumur bor sebanyak 3 titik air, program ketahanan pangan, pembangunan 3 unit RTLH, reboisasi, penanganan stunting, rehab 2 unit TPQ, rehab 1 unit Musholla, pembukaan jalan sepanjang 600 meter, pentalutan irigasi tersier sepanjang 100 meter dan pembangunan 2 unit MCK sampai saat ini secara keseluruhan sudah mencapai 96 persen.

“Tinggal finishing saja harapannya sebelum tanggal 22 Agustus nanti semua sasaran fisik dan non fisik sudah selesai termasuk program unggulan KASAD,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

Berita Populer