Lombok Barat (Inside Lombok) – Saat ini progres pengerjaan proyek Bendungan Meninting yang ada di Desa Bukit Tinggi, Gunungsari disebut sudah mencapai 88 persen dan ditarget rampung pada semester II tahun 2024 ini. Setelah jadi, bandungan itu rencananya akan diresmikan oleh presiden.
Helipad atau landasan helikopter saat memasuki pintu gerbang area bendungan itu pun sekilas terlihat sudah siap. Bangunan-bangunan dan fasilitas lainnya seperti musala dan yang lainnya juga sudah mulai rampung. “Jadi, dari 88 persen (progres proyek bendungan Meninting), serapan dananya kan kita tidak boleh lebih dari 3 persen dari progres fisik, itu harus kita serap. Jadi penyerapan (anggaran) kita itu paling tidak 85 persen,” terang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek Bendungan Meninting, Lalu M. Asgar saat ditemui di gardu pandang bendungan tersebut, Kamis (22/08/2024).
Saat ditanya lebih detail angka pasti terkait nominal anggaran tersebut, dirinya belum bisa menjawab secara rinci, lantaran pengerjaan proyek itu saat ini tengah dalam masa perpanjangan. “Karena kemarin kami ada adendum, ada revisi terkait perubahan pekerjaan karena kondisi cuaca. Ada perpanjangan waktu dari semester I ke semester II,” imbuhnya.
Diakuinya, target awal harusnya pengerjaan proyek nasional itu bisa selesai pada 30 Juni lalu. Namun, pengerjaannya terkendala cuaca yang sering kali hujan di wilayah tersebut, sehingga diberikan perpanjangan. “Karena kondisi cuaca, kami tidak bisa mencapai (selesai, Red) semester pertama. Sehingga kami diberikan dispensasi sampai semester II di tahun ini,” terangnya.
Diakuinya yang masih menjadi kendala saat ini adalah proses penimbunan. Karena sisa timbunan yang mesti diselesaikan volumenya kurang lebih tinggal 800 ribu meter kubik. Yang saat ini tengah diupayakan untuk bisa selesai di semester 2 tahun ini. “Tentunya kami akan terus memacu pekerjaan ini siang dan malam. Kemudian material-material yang kami gunakan apabila hujan, kami menggunakan berbagai macam treatment. Untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan,” bebernya.
Di sisi lain, terkait pengairan bendungan itu disebutnya tidak harus menunggu sampai progres proyeknya selesai 100 persen. Saat ini pengisian awal waduk di Bendungan Meninting itu diharapkan mulai bisa dilakukan pada akhir September mendatang. “Dia (bendungan) diairi itu apabila sudah mencapai elevasi muka air (ketinggian muka air) yang melimpahnya itu 196. Tapi elevasi untuk pengisian awal air itu, di atas 196 itu. Kalau peresmiannya baru nunggu (progresnya) 100 persen dulu,” paparnya.
Secara keseluruhan anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan bendungan tersebut mencapai Rp1,4 triliun. Itu termasuk untuk konstruksi dan konsultan, namun pada progres yang sudah mencapai 88 persen ini, anggaran tersebut tentu belum terserap semua.
Pria yang akrab disapa Miq Asgar itu pun menuturkan bahwa kontrak awal proyek Bendungan Meninting itu sebenarnya sudah dimulai sejak 31 Desember 2018 silam. Kemudian setahun awal, pengerjaannya belum langsung bisa dilakukan karena proses pembebasan lahan, dan tahun berikutnya terdampak Covid-19, sehingga peralatan mereka yang mesti dikirim dari pulau Jawa belum bisa masuk NTB. “Kurang lebih selama 3 tahun pembebasan lahan, kami tidak bisa bekerja maksimal,” tuturnya. (yud)