Lombok Barat (Inside Lombok) – Pemda Lobar hingga kini masih menunggu itikad baik dari para pengusaha yang masih menunggak pajak yang nominalnya mencapai Rp1,5 miliar. Terlebih berbagai tempat usaha itu sudah dipasangi plang penunggak pajak oleh pemda bersama KPK beberapa waktu lalu.
Kepala Bapenda Lobar, Muhammad Adnan mengakui setelah pemasangan plang peringatan penunggak pajak yang dilakukan pihaknya di dua lokasi usaha di Lobar, hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak pengusaha. “Belum dia (pengusaha) ke sini lagi (koordinasi dengan Bapenda),” ujar Adnan, saat dikonfirmasi beberapa hari yang lalu.
Dia menuturkan, dari keterangan yang diterima pihaknya pelaku usaha salah satu rumah makan yang ada di wilayah Bengkel, Labuapi yang dipasangi plang mengaku sedang melakukan pembahasan internal terkait bayaran cicilan per bulan. Di mana tunggakan pajak dan dendanya terhitung sejak tahun lalu dan tahun ini mencapai Rp100 juta lebih. “Itu sama dendanya,” beber dia.
Sedangkan untuk pengusaha yang mengelola lapangan golf yang ada di Golong, Narmada saat ini mengaku sedang berada di Jepang. Di mana pengelola mengaku belum mampu membayar karena alasan sepinya pengunjung. Padahal kata Adnan, ketika pihaknya datang untuk memasang plang ke lokasi tersebut bersama KPK beberapa waktu lalu, di sana sedang ada pengunjung yang bermain golf. “Ada orang main golf saat dipasangkan plang itu,” ungkapnya.
Sedangkan penginapan yang ada di lapangan golf itu memang sudah tidak beroperasi lagi. Adnan menegaskan, walaupun demikian, seharusnya pihak pengelola tetap membayarkan kewajiban pajaknya kepada daerah. Terlebih, tunggakan pajak dari lapangan golf tersebut saat ini mencapai Rp1,4 miliar. (yud)
