Lombok Tengah (Inside Lombok) – Sejumlah mahasiswa asal Lombok Tengah (Loteng) yang sedang menuntut ilmu di sejumlah perguruan tinggi di Mataram mendatangi Bupati Loteng, Rabu (28/8). Kedatangan mereka untuk meminta kejelasan terkait dengan renovasi asrama mahasiswa Loteng di Mataram.
Koordinator Umum Aliansi Mahasiswa Loteng, Mavi Adiek Garlosa mengatakan mahasiswa asal Loteng yang menempuh pendidikan di Mataram yang terbilang cukup banyak dan tersebar di berbagai kampus. “Mahasiswa dari Loteng cukup banyak di Mataram sudah seharusnya Pemda memberikan perhatian yang lebih kepada para mahasiswa,” ujarnya, kepala Inside Lombok, Rabu (28/8).
Ditegaskan, ada juga mahasiswa asal Loteng yang tidak mampu menyewa kos-kosan karena kendala ekonomi. Hal itu membuat banyak di antara mereka tinggal tidak menentu di Mataram. “Seharusnya perbaikan atau membangun ulang asrama mahasiswa di Mataram menjadi atensi pemda untuk memfasilitasi setiap kebutuhan mendasar bagi kami,” tegasnya.
Menurutnya, asrama yang ada di Mataram sebagai aset milik pemda Loteng yang dihajatkan untuk mahasiswa tidak pernah diperhatikan keberadaannya. “Asrama mahasiswa dengan jumlah tujuh kamar yang tersisa bekas gempa sudah sangat tidak layak dihuni, genteng yang sudah banyak yang bocor serta bangunan yang banyak roboh,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya berharap ada perhatian Pemda Loteng untuk merenovasi asrama itu sebagai tempat perkumpulan mahasiswa Loteng yang merantau. “Kami berharap ada perhatian dan tempat itu nantinya bisa dijadikan tempat membangun gagasan dan diskusi antar mahasiswa,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Loteng, Lalu pathul Bahri mengaku sangat mendukung apa yang menjadi tuntutan dari para mahasiswa ini. Karena memang baginya bahwa asrama ini sangat penting sebagai bentuk perhatian Pemda kepada para generasi muda yang sedang menempuh pendidikan.
“Maka dalam waktu dekat akan dicek langsung lokasi asrama mahasiswa itu, kan kita perbaiki. Apalagi kaitan dengan asrama juga sangat penting sebagai lokasi untuk berdiskusi,” ujar Pathul. (fhr)