27.5 C
Mataram
Minggu, 22 September 2024
BerandaDaerahNTBDukung Inklusifitas Tunarungu, BAZNAS NTB Laksanakan Pelatihan Al-Quran Isyarat

Dukung Inklusifitas Tunarungu, BAZNAS NTB Laksanakan Pelatihan Al-Quran Isyarat

Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan guru dan tenaga pendidik Al-Quran isyarat di Lombok Barat (Lobar). Kegiatan ini digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi NTB.

Kepala Pelaksana BAZNAS NTB, Zainul Muttaqin mengatakan peserta terdiri dari guru sekolah luar biasa (SLB), BAZNAS kabupaten dan kota di NTB serta sembilan tunarungu. “Kegiatan pelatihan ini yang dilaksanakan secara kolaborasi antara BAZNAS RI, BAZNAS NTB, LPMQ dan Komunitas Tuli,” katanya, Rabu (28/8).

Ia menyampaikan, kegiatan pelatihan ini sangat penting dalam rangka mencetak ulama-ulama dalam ilmu isyarat. Pasalnya, ilmu isyarat ini merupakan ilmu yang langka dan sering luput dari perhatian kita semua. “BAZNAS hadir memfasilitasi rekan-rekan disabilitas sensorik rungu wicara sebagai bukti keberpihakan terhadap mereka dan program yang dilaksanakan berjalan inklusif,” ujarnya.

Diakuinya, selama ini perhatian terhadap penyandang disabilitas untuk belajar Al-Quran masih kurang jika dibandingkan dengan masyarakat normal. Sehingga dengan pelatihan ini, pembelajaran Al-Quran bisa lebih masif untuk semua kalangan. “Nanti ini bisa lebih masif tidak hanya di Kota Mataram tapi juga di daerah lain. Di satu tempat ada saudara kita yang sedang shalat Jumat dan memiliki kebutuhan itu dan butuh isyarat,” ungkapnya.

- Advertisement -

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Instruktur pelatihan tim penyusun Al-Quran Isyarat, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ), Mustofa dan Pendiri Komunitas Quran Isyarat Indonesia sekaligus Ketua Rumah Quran Indonesia, Islamabad. “Kita juga hadirkan juru Bahasa Isyarat (JBI) yaitu Ibu Lita Wahyuni, Ibu Saventyanova Yulida Putri dan Ibu Syafira Septiana Endarti,” ungkapnya.

Diharapkan, dari kegiatan ini dapat menghasilkan tenaga pendidik isyarat Al-Qur’an yang kompeten dan mampu menjangkau lebih banyak teman-teman tuli dalam membaca dan memahami Al-Quran. “Mudah-mudahan ada tindak lanjut program yang lainnya seperti penyediaan program beasiswa untuk guru/siswa disabilitas sensorik rungu,” katanya. (azm)

- Advertisement -


Berita Populer