27.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaEkonomiInvestor Asal Australia akan Bangun Apartemen Mewah di Loteng

Investor Asal Australia akan Bangun Apartemen Mewah di Loteng

Mataram (Inside Lombok) – Seorang investor asal Australia berencana membangun apartemen mewah di kawasan Mandalika, Lombok Tengah (Loteng). Pembangunan apartemen ini menjadi salah satu cara untuk pemenuhan tempat penginapan di destinasi wisata super prioritas itu.

Pendiri Atrium Lombok, Scott Hindmarch mengatakan saat ini pembangunan apartemen di Lombok tersebut sudah mulai dikerjakan dan ditargetkan akan rampung pada Oktober 2025 mendatang. Jumlah yang disiapkan yaitu sebanyak 78 unit dengan 12 tipe. “Sekitar 10 bulan berjalan dan sekarang sudah dicor di lantai bawah dan itu yang pertama di Lombok,” katanya, Sabtu (31/8) siang.

Ia mengatakan, luas lahan yang digunakan kurang dari 1 hektare. Saat ini dari 78 unit tersebut sudah terjual sebanyak 25 unit dan 10 diantaranya dimanfaatkan sebagai perkantoran. Selain itu, Atrium Lombok ini juga menyiapkan empat penthouse. Pembangunan apartemen di Lombok karena melihat peluang yang cukup besar. Tingkat kunjungan yang cukup tinggi, kebutuhan tempat tinggal yang berkelas menjadi salah satu kebutuhan.

“Kemarin lihat di Bali tapi terlalu ramai. Kalau di Lombok dulu sebelum buka bandara saya lihat ada potensi itu investasi. Maka memulai kecil dulu dengan membuat hotel dan tes bagaimana prosesnya,” katanya.

Ia mengatakan, pemasaran apartemen ini cukup mudah terutama bagi warga negara asing (WNA) yang datang ke NTB. Karena nantinya, apartemen yang beli juga bisa digunakan sebagai kantor. “Makanya ada ide untuk buat seperti ini,” ujarnya.

Fasilitas yang disiapkan yaitu seperti cinema, spa day, dan beberapa fasilitas lainnya. Selama ini, pasarnya lebih banyak ke WNA dan saat ini mulai merambah ke masyarakat di Indonesia. Untuk harga sendiri berbeda-beda tergantung dari tipe apartemen. “Ini mulai dari Rp1,6 hingga Rp6 miliar untuk penthouse. Jumlah investasi dari pembangunan tersebut diperkirakan sebesar USD 10 juta,” katanya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer