34.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaWNA Asal Rusia Hilang Kontak, Diduga Mendaki Ilegal ke Rinjani

WNA Asal Rusia Hilang Kontak, Diduga Mendaki Ilegal ke Rinjani

Lombok Utara (Inside Lombok) – Seorang perempuan Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia atas nama Mordovina Alexandra (44) hilang kontak, diduga saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga melakukan pendakian dan masuk secara ilegal pada 30 Agustus 2024 sekitar pukul 04.00 wita dini hari.

Dugaan itu muncul lantaran sebelum menghilang Mordovina sempat memberitahukan kepada rekan-rekannya bahwa dirinya mendaki Gunung Rinjani. Pemberitahuan dilakukan melalui pesan singkat whatsapp. Namun hingga kini ia tak kunjung kembali, sehingga rekannya melaporkan ke pihak kepolisian sektor Bayan, Lombok Utara.

“Pencarian terhadap saudari Mordovina Alexandra, kami akan melakukan pencarian bersama dengan pihak TNGR, karena mereka juga yang punya wilayah,” ujar Kapolsek Bayan Iptu I Wayan Cipta Naya, Kamis (12/9). Demi memastikan informasi dugaan WNA yang hilang, pihak kepolisian berinisiatif membentuk tim pencarian.

Tim yang dibentuk pun berkoordinasi dengan pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), karena wilayah tersebut merupakan kewenangan TNGR. Sehingga lebih memudahkan dalam pencarian terhadap korban. “Kami mulai mencari WNA ini dari pintu masuk pendakian Desa Senaru Kecamatan Bayan, bersama Bhabinkamtibmas, Koramil, Babinsa Senaru, TNGR, rekanan WNA yang hilang, guide dan porter,” terangnya.

Tim pencarian ini akan melakukan pencarian selama empat hari, terhitung mulai 12 September hingga 15 September 2024. Dimana tim melakukan pencarian mulai pukul 06.30 wita, dimulai dari Jebak Gawah pintu masuk menuju TNGR di Desa Senaru Bayan.

“Rencana pencarian di lokasi beberapa titik, di antaranya Jalur Senaru-Plawangan Senaru, Plawangan Senaru-Jalur Sangkareang, Plawangan Senaru – Jalur Batu Ceper dan jalur Plawangan Senaru-Jalur Santong,” tuturnya.

Diharapkan dengan dibentuknya tim pencarian WNA ini bisa ditemukan dan diharapkan kepada tim pencarian agar tetap hati-hati, menjaga kekompakan dan komunikasi guna percepatan informasi dalam pencarian. “Jika dalam waktu empat hari korban belum ditemukan, maka kami akan lakukan evaluasi, koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait untuk berkolaborasi dalam melakukan pencarian terhadap WNA yang hilang tersebut,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer