Lombok Tengah (Inside Lombok) – Sentra olahan tepung tapioka yang berlokasi di Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah (Loteng) sudah mulai beroperasi dan memproduksi tepung tapioka dengan merek bunga berbuah. Setelah beroperasi sentra pengolahan itu mampu hasilkan satu ton per hari.
Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Loteng, Baiq Yuliana Sapriani mengatakan sentra pengolahan itu sudah mulai memproduksi tepung tapioka sejak diluncurkan beberapa bulan lalu, hasil dari produksinya pun diklaim lebih bagus dibanding olahan tepung tapioka yang berada di pasaran. “Sentra tepung tapioka udah sudah beroperasi sejak beberapa bulan lalu, tapi memang kita masih belum maksimal,” ujarnya.
Dijelaskan, dalam melakukan produksi pihaknya mengaku masih mengalami kendala mendapatkan bahan baku singkong, bahkan pihaknya mengambil bahan baku dari luar kabupaten seperti KLU dan Lombok Timur. “Memang saat ini kita masih terkendala kurangnya bahan baku, sehingga kita masih datangkan bahan baku dari luar kabupaten,” jelasnya.
Satu kwintal bahan baku singkong bisa menghasilkan tepung tapioka berkisar 20-25 kilogram. “Untuk bahan baku selain dari luar kabupaten, kita juga ambil di wilayah selatan dan jonggat,” imbuhnya.
Dikatakan, kelebihan tepung tapioka dengan merk bunga berbuah tersebut diklaim lebih bagus karena masih fresh. “Tepung kita masih segar, karena setelah diproduksi langsung diedarkan ke para pelaku UKM di Loteng,” ujarnya.
Dijelaskan, hasil produksi tapioka dipasarkan ke pasar-pasar untuk kebutuhan pembuatan bakso seperti yang ada di pasar renteng dengan kapasitas per minggu hingga satu ton. “Harga satu kilogram tepung tapioka RP12 ribu sampai dengan Rp13 ribu per kilogramnya,” tandasnya. (fhr)