Lombok Barat (Inside Lombok) – Merumatta Half Marathon yang akan diselenggarakan pada 8 Desember mendatang disebut-sebut memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya keindahan rute jalur Senggigi hingga Malimbu dengan garis pantai yang menawan yang akan dilewati peserta, termasuk track yang turun dan menanjak sehingga menambah tantangan.
Event sport tourism ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin tahunan dan menjadi salah satu ikon Senggigi ini menargetkan sekitar 5 ribu peserta, baik lokal maupun mancanegara. “Kalau untuk peserta kita open (terbuka, Red) aja, mau yang lokal atau luar negeri silakan saja. Yang pasti kita buka seluas-luasnya terserah mereka mau ikut kategori yang mana,” ujar General Manager (GM) Hotel Merumatta Senggigi, Fahrurrazi saat jumpa pers, Rabu (18/09/2024).
Merumatta Half Marathon ini nantinya akan menghadirkan tiga kategori, sehingga event lari ini bisa diikuti oleh seluruh kalangan, tidak hanya pelari profesional saja. Mulai dari lari jarak 5 kilometer, kemudian 10 kilometer, hingga 21 kilometer.
Jika nantinya memang ada peserta mancanegara yang ikut serta, maka besar kemungkinan promosi soal kawasan wisata Senggigi dan pengalaman sport tourism yang mereka rasakan, bisa mereka ceritakan dan sebarkan lebih luas. “Selain press conference di Lombok, kita ada press conference di Bali dan di Jakarta. Ada roadshow juga nanti ke komunitas-komunitas untuk memperkenalkan event ini,” jelasnya.
Diakuinya, Merumatta Half Marathon ini ditargetkan menjadi event nasional. Kendati kata dia, tak ada perbedaan konsep yang signifikan baik itu dengan Bali Marathon dan Borobudur Marathon. Namun, yang menjadi daya tarik di Merumatta Half Marathon ini nanti adalah keunikan tracknya dengan pemandangan hamparan pantai Senggigi yang indah. “Konsep marathon itu sebenarnya sama saja, cuma kita konsepnya ingin lebih menonjolkan Senggigi ini,” tegas Fahrurrazi.
Jika marathon pada umumnya memiliki track yang flat atau datar, maka di Merumatta Half Marathon ini akan ada sedikit tantangan yang menjadi daya tariknya. “Tapi kalau ini kan ujian banget (track) kalau kita hitung dari Senggigi ke Malimbu itu berapa kali (jalan) naik dan turun. Nah itu uniknya track ini di situ,” bebernya.
Menurutnya, selama ini banyak yang menilai bahwa denyut pariwisata di Senggigi sedang mati suri. Terlebih setelah dihantam gempa Lombok pada 2018, kemudian pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. “Melalui event sport tourism ini kita ingin membangkitkan kembali, agar Senggigi ini lebih dikenal lagi,” harapannya.
Perbedaan half marathon dengan marathon pada umumnya, dikatakan Fahrurrazi terletak pada jarak yang harus ditempuh peserta. “Kalau full marathon itu kan biasanya (jarak rute) 42 kilometer, kalau ini (half marathon) kan setengahnya, hanya 21 kilometer,” pungkasnya.
Event manajer Merumatta Half Marathon, Achmad Albar Aziz alias Ajos menyebut bahwa akan ada banyak rangkaian acara sebelum pelaksanaan puncak Merumatta Half Marathon ini nantinya. Terutama yang berkaitan dengan kampanye peduli lingkungan. Serta event ini juga diharapkan bisa memberdayakan ekonomi lokal. “Insyaallah kita menargetkan banyak peserta dari luar, gimana mereka ikut ke sini (Senggigi, Red). Sehingga bisa memberdayakan hotel-hotel, juga UMKM,” paparnya.
Secara garis besar, event ini disebut Ajos sebagai salah satu upaya untuk lebih memperkenalkan keindahan wisata Pulau Lombok. “Event kita ini bukan hanya untuk membranding tentang lari. Tapi lebih kepada destinasi-destinasi wisata yang ada di Lombok. Supaya tidak hanya lari yang mereka (peserta) dapatkan, tapi juga experience,” tutupnya. (yud)