Mataram (Inside Lombok) – Para pemilih di Kota Mataram banyak yang berada di luar Kota Mataram. Hal ini akan berdampak pada tingkat partisipasi pemilih pada pilkada di Kota Mataram 2024 ini. Badan Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Kota Mataram menyarankan agar ada pemilihan di luar daerah.
Kepala Bakesbangpoldagri Kota Mataram, Zarkasyi menyebutkan para pemilih di Kota Mataram banyak yang bekerja di luar Kota Mataram, salah satunya di PT Amman Mineral di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Jumlah pemilih asal Kota Mataram yang ada di perusahaan tambang tersebut sekitar 3 ribuan orang.
“Yang menjadi persoalan kita di pilkada ini tingkat partisipasi pemilih, dan ini menjadi catatan kedepan,” katanya, Kamis (19/9) pagi. Ia mengatakan, jumlah daftar pemilih di Kota Mataram sebanyak 300 ribu lebih. Dari jumlah ini hampir 10 persen berada di luar daerah dan berpotensi tidak menyalurkan hak pilihnya. “Kalau yang bekerja di PT. Amman Mineral itu hampir satu persen. Belum lagi yang menempuh pendidikan,” katanya.
Dengan kondisi tersebut, Bakesbangpoldagri Kota Mataram mengusulkan agar sistem pilkada bisa meniru pada saat pemilu. Dimana, pada saat pemilu dibentuk panitia pemilihan luar negeri (PPLN). “Kita membentuk panitia pemilihan luar daerah (PPLD),” katanya.
Pembentukan PPLD ini kata Zarkasyi maka seluruh pemilih memiliki kesempatan yang sama untuk menyalurkan hak suaranya. Jika tidak ada PPLD, maka pemilih yang ada di luar daerah tidak bisa menyalurkan hak pilihnya.
“Mungkin-mungkin saja mereka balik ke kampung. Tapi kalau orang tuanya mampu berkecukupan kan hanya untuk memilih. Tapi kan persoalannya tidak hanya di sana,” katanya.
Untuk meningkatkan partisipasi maka harus ada solusi terutama untuk mengakomodir hak suara yang ada di luar daerah. “Harus pemerintah yang berinisiatif mencari jalan keluar itu,” ungkapnya. (azm)