Mataram (Inside Lombok) – Hari pertama ajang balap MotoGP, okupansi hotel di Kota Mataram mencapai 90 persen dari total 2.800 kamar yang tersedia. Tingkat keterisian kamar ini tidak saja dirasakan oleh hotel berbintang melainkan juga hotel melati.
Ketua Asosiasi Hotel dan Restoran Indonesia (AHM) Kota Mataram, I Made Adiyasa Kurniawan mengatakan meskipun belum mencapai kapasitas penuh, tingkat hunian hotel sudah terlihat meningkat. Berdasarkan laporan yang diterima sebagian besar hotel melaporkan okupansi sebesar 80 hingga 90 persen.
“Kita lihat di tempat-tempat sudah mulai penuh ya dan sudah 90 persen rata-rata,” katanya Jumat (27/9) pagi. Menurutnya, tingkat hunian saat ini menunjukkan tren positif. Karena jika dibandingkan tahun lalu banyak yang membatalkan pemesanan yang dilakukan oleh travel. Pembatalan yang dilakukan oleh travel 40 hingga 50 persen.
“Kalau dulu dipesan agen, mereka sering blok kamar sehingga banyak yang cancel. Tapi sekarang, pemesanan langsung dari penonton, jadi lebih last minute dan sulit diprediksi sebelumnya,” jelasnya.
Diungkapnya, dari 90 persen tamu yang menginap di Kota Mataram pada event MotoGP tahun 2024 ini didominasi oleh wisatawan domestic. Misalnya berasal dari Bali, Surabaya, dan daerah lainnya di Indonesia.
Sedangkan untuk harga kamar hotel, ia mengaku dinaikkan dari harga sebelumnya karena disesuaikan dengan permintaan. Kenaikan harga kamar ini disebut masih sesuai aturan yang berlaku yaitu mulia dari 50 persen hingga 100 persen.
“Kami memang menaikkan harga kamar hotel, tapi tetap dalam batas aturan. Kami juga ingin agar event ini bisa terus berlangsung, jadi kenaikan harga dilakukan secara wajar,” ujarnya.
Ia mencontohkan, kamar hotel yang biasanya dibanderol Rp500 ribu kini dijual dengan harga Rp 900 ribu hingga Rp 1 juta. Sebagian besar tamu menginap dari tanggal 27 September dan direncanakan check-out pada Sabtu atau Minggu, 28-29 September 2024. “Belum ada yang menaikkan harga kamar hingga 200 persen,” terangnya.
Disampaikan beberapa hotel menawarkan paket yang sudah termasuk makan malam dan transportasi ke Sirkuit Mandalika. Namun, harga paket ini sering kali disalah-artikan sebagai harga kamar yang terlalu tinggi.
“Sebenarnya, harga yang terlihat adalah harga kamar hotel, padahal fasilitas seperti makan malam dan transportasi sudah termasuk. Tapi ini sering tidak dilihat oleh mereka yang membuat isu harga hotel naik drastis,” tegasnya.
Sejauh ini, tidak ada laporan pembatalan kamar hotel oleh tamu. Permintaan kamar justru semakin meningkat. “Tamu yang datang tahun ini lebih berkualitas karena mereka adalah penonton MotoGP yang benar-benar antusias. Kami belum menerima laporan pembatalan kamar,” pungkasnya. (azm)