Mataram (Inside Lombok) – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) secara resmi menjadi tuan rumah pada pelaksanaan PON ke XXII tahun 2028 mendatang. Dengan ditunjuknya sebagai tuan rumah, penyiapan infrastruktur sudah harus mulai dilakukan.
Pelaksanaan PON ke XXII tahun 2028 mendatang, NTB dan NTT menjadi tuan rumah. Penunjukan ini secara resmi pada saat penutupan PON ke XXI di Aceh-Sumut tahun 2024 ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, H. Lalu Gita Ariadi mengatakan venue olahraga untuk PON akan mulai disiapkan secara bertahap. Hanya saja, Pemda Provinsi NTB berharap agar pemerintah pusat bisa terlibat lebih besar dalam penyiapan fasilitas tersebut. “Kami sedang menyusun roadmap untuk PON ke XXII tahun 2028,” katanya, Senin (30/9) siang.
Ia mengatakan, pelaksanaan PON ke XXI di Aceh-Sumut memberikan pengalaman yang berharga. Dimana, kasus venue yang belum siap sehingga mengganggu pada saat event berlangsung. “Pelajaran dari kemarin itu ada venue yang belum selesai. Kita tidak ingin seperti itu,” ujarnya.
Ia mengatakan, venue yang akan dibangun di NTB bisa bertaraf internasional. Sehingga jika ada pelaksanaan olimpiade beberapa cabang olahraga bisa digelar di NTB. “Kalau bisa bertaraf internasional. Bisa mendukung Indonesia jika ingin menjadi tuan rumah pada olimpiade,” harapnya.
Sekda mengatakan tidak ingin jika pembangunan fasilitas olahraga hanya dipakai pada saat event. Melainkan bisa secara berkelanjutan dan pemeliharaan harus tetap dilakukan. “Kita tidak ingin membangun infrastruktur PON setelah itu mangkrak,” tegasnya.
Penyiapan venue ini ditargetkan sudah bisa selesai pada tahun 2027 mendatang. Artinya jauh hari sebelum pelaksanaan PON sudah siap. Bahkan, sebelum PON para atlet bisa memanfaatkannya untuk latihan. “Pada bulan awal tahun 2028 bisa digunakan untuk training kontingen dari berbagai provinsi datang nanti kesini biar tidak demam panggung nanti,” ungkapnya.
Untuk alokasi anggaran setiap tahun, Miq Gita sapaan akrabnya belum bisa menyebutkan secara pasti. Karena akan melihat bantuan dari pemerintah pusat lebih dahulu. “Nanti kita situasi berapa sharing afirmasi dari pemerintah pusat. Tapi saya kliping berita bahwa pemerintah pusat akan berperan lebih besar,” tutupnya. (azm)