Lombok Timur (Inside Lombok) – Pencarian Kaifat Rafi Mubarok, pendaki asal Jakarta yang terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani, masih dilakukan oleh Tim SAR Mataram bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), kepolisian, dan pihak terkait lainnya. Proses pencarian mengalami kendala akibat cuaca buruk, termasuk hujan deras dan angin kencang.
Kepala Balai TNGR, Yarman menyampaikan bahwa tim saat ini berada di lokasi kejadian di Pelawangan, tempat Kaifat terjatuh. Penggunaan drone untuk mencari tanda-tanda keberadaan korban sudah dilakukan, namun hasilnya belum membuahkan hasil.
“Jika pencarian dengan drone tidak berhasil, tim akan turun secara vertikal untuk mencari korban secara manual, dengan tetap mempertimbangkan kondisi cuaca,” ujar Yarman pada Rabu (2/10/2024).
Yarman menekankan bahwa lokasi Pelawangan tergolong ekstrem dan memerlukan persiapan matang bagi setiap pendaki. Ia juga mengingatkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, terjadi beberapa insiden serupa.
Oleh karena itu, TNGR berupaya meningkatkan evaluasi dan memberikan imbauan kepada pendaki agar mempersiapkan diri dengan baik, termasuk memperbaiki papan peringatan di area pendakian. “Kami berharap pendaki dapat mempersiapkan fisik dan mengenali medan untuk menghadapi tantangan selama pendakian,” tambahnya.
Sebelumnya, satu pendaki lainnya, Muhammad Afifah Reza yang tergelincir bersamanya, berhasil diselamatkan setelah berpegangan pada kayu dan dievakuasi ke shelter emergensi Pelawangan Sembalun. Saat ini, ia mendapatkan perawatan intensif dari tim kesehatan.
Kaifat dan Reza serta 11 pendaki lainnya melakukan booking tiket di Taman Nasional Gunung Rinjani selama empat hari dari 28 September hingga 1 Oktober 2024. Insiden terjadi pada Minggu, 29 September 2024, sekitar pukul 16.00 WITA, ketika keduanya tergelincir di punggungan menuju puncak. Hingga berita ini diturunkan, Kaifat Rafi Mubarok masih belum ditemukan. (den)