Mataram (Inside Lombok) – Provinsi NTB dipilih menjadi tuan rumah dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) tahun 2024. Melalui kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk lokal sekaligus memperkenalkan sektor pariwisata di NTB.
Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti mengatakan NTB menjadi tuan rumah pada kegiatan ini disambut baik. Rencananya BBI dan BBWI ini akan dilaksanakan pada 6-8 Desember 2024 sebagai puncak kegiatannya. Pada kegiatan ini sejumlah produk dalam di NTB ikut terlibat. Sehingga mendorong semangat pelaku IKM maupun UMKM agar semakin maju dan berinovasi.
“Kemenperin memberikan kepercayaan kepada NTB NTB sebagai tuan rumah. Salah satu lokasi pencanangan atau pembinaan gerakan ini,” ujarnya, Jumat (4/10). Sebelum puncak kegiatan Gernas BBI dan BBWI ini, Pemprov NTB melalui Dinas Perindustrian NTB bersama Kementerian Perindustrian melakukan kurasi dan seleksi kepada 30 pelaku usaha yang ikut.
Tujuan utamanya agar pelaku usaha IKM dan UMKM ini menjadi role model IKM dan UMKM yang terlihat bisa menjadi aktor untuk menggerakan pelaku usaha lainnya. “Jadi bukan berarti hanya 30 pelaku usaha dari ribuan yang mendaftar. Jadi dari pelaku usaha lainnya yang tidak lolos seleksi dan kurasi ini, kita dapat memetakan kondisi mereka, serta pembinaan berkelanjutan akan dilakukan,” terangnya.
Para IKM dan UMKM semaksimal mungkin dibina, kemudian panggungnya disediakan selama 3 hari melalui kegiatan tersebut. Dengan tujuan agar kepercayaan diri pelaku usaha ini tumbuh dan kesadaran publik untuk belanja produk lokal menjadi kesadaran bersama.
“Kenapa dikaitkan dengan pariwisata? Karena salah satu pasar dari produk lokal adalah pariwisata. Sehingga industri pariwisata, industri kuliner ini berbarengan. Inilah hajat kegiatan BBI dan BBWI,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat jenderal industri kecil menengah dan aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Riefky Yuswandi mengatakan, melalui kegiatan BBI dan BBWI di NTB Tahun 2024 ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Selain itu melalui gerakan ini, pihaknya ingin mendorong pelaku IKM untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital yang sangat besar di Indonesia.
“Fokus utama dari program ini adalah mendorong digitalisasi IKM. Kami juga memfasilitasi IKM NTB untuk masuk ke berbagai platform digital, seperti marketplace dan e-katalog pemerintah,” ujarnya. (dpi)