33.5 C
Mataram
Minggu, 6 Oktober 2024
BerandaPolitikSebut Hasil Survei Dipalsukan Oknum, Direktur OMI Bantah Prediksi Iqbal-Dinda Menang November...

Sebut Hasil Survei Dipalsukan Oknum, Direktur OMI Bantah Prediksi Iqbal-Dinda Menang November Mendatang

Mataram (Inside Lombok) – Beredar hasil survei elektabilitas pasangan calon yang bertarung di Pilkada NTB 2024 ini dari Olat Maras Institute (OMI). Sayangnya, hasil survei itu ternyata hoaks yang disebarkan pihak tidak bertanggung jawab. Direktur OMI, Miftahul Arzak pun membantah telah mengeluarkan hasil survei terbaru elektabilitas pilkada tahun ini, sehingga grafik yang beredar belakangan ini adalah hasil survei yang dipalsukan oknum tertentu.

Diakui, hasil survei OMI yang dipalsukan itu membuat publik tercengang, lantaran hasilnya berbeda signifikan dari temuan lembaga tersebut beberapa bulan yang lalu. “Kami memang benar telah melakukan survei 2-12 September 2024 lalu. Namun itu untuk internal dan sifatnya tidak dipublikasikan, karena ada aturan di KPU terkait lembaga yang bisa merilis hasil surveinya karena ini masuk aturan kampanye resmi,” jelasnya.

Karena itu, ia membantah hasil survei dengan grafik yang menyuguhkan capaian elektabilitas tiga paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Rohmi-Firin 29,2 persen, Zul-Uhel 32,8 persen dan Iqbal-Dinda 30,5 persen itu adalah hasil survei terbaru OMI. Dijelaskan MIftahul, apa yang beredar saat ini adalah hasil survei yang telah dipalsukan pihak tidak bertanggung jawab, dan sama sekali tidak berasal dari OMI.

Ia juga menyayangkan adanya pihak-pihak yang dengan sembarangan memakai logo lembaga surveinya. Di sisi lain, grafik yang memuat hasil survei OMI dengan merincikan capaian angka masing-masing paslon dan prediksi akhir pada November itu juga ditegaskan adalah hoaks alias berita bohong oleh oknum.

- Advertisement -

Sebagai informasi, dalam grafik yang beredar, disajikan prediksi elektabilitas paslon pada November mendatang. Antara lain Zul-Uhel 25,84 persen, Rohmi-Firin 36.72 persen, dan Iqbal-Dinda 37,92 persen. Ditegaskan, Miftah tidak ada dalam metode survei memprediksi hasil yang akan terjadi November 2024 mendatang. “Terutama jika caranya dengan membandingkan hasil survei sebelumnya,” ujarnya. (r)

- Advertisement -

Berita Populer