25.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaPeristiwaUpaya Pencarian Pendaki Asal Jakarta di Gunung Rinjani Belum Buahkan Hasil

Upaya Pencarian Pendaki Asal Jakarta di Gunung Rinjani Belum Buahkan Hasil

Lombok Timur (Inside Lombok) – Upaya pencarian pendaki asal Jakarta, Kaifat Rafi Mubarraq yang terjatuh saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani terus dilakukan oleh tim gabungan. Tim gabungan telah melakukan penyisiran di sekitar lokasi dugaan tempat terjatuhnya pendaki, menggunakan drone dan tim penyelamat yang turun langsung ke lapangan sejak laporan kejadian pada 1 Oktober lalu.

Kepala Resort TNGR Sembalun, Taufikurahman menyampaikan sampai saat ini pencarian masih berlangsung, dengan fokus pada lokasi sekitar tempat terjatuh hingga Danau Segara Anak. “Kami masih terus berupaya melakukan penyisiran di seputaran lokasi, bahkan akan memperpanjang pencarian selama tiga hari ke depan, yakni pada 8, 9, dan 10 Oktober 2024,” jelasnya.

Tim menduga pendaki mungkin sempat bergerak setelah terjatuh, karena hingga kini korban belum ditemukan di lokasi awal. Untuk mendukung operasi ini, kendaraan BASARNAS Provinsi NTB tetap disiagakan di Resort TNGR Sembalun, dengan dukungan dari anggota Polsek Sembalun dan Koramil Sembalun yang juga bersiap untuk membantu proses evakuasi.

Sementara itu, Kepala BTNGR, Yarman mengatakan untuk mempersempit area pencarian, teman korban yang selamat dibawa kembali ke lokasi kejadian untuk membantu tim dengan informasi lebih detail terkait titik jatuhnya korban. “Kami berharap informasi dari teman korban bisa mempercepat pencarian,” ujarnya.

Selain menggunakan peralatan manual, tim SAR juga mengerahkan drone untuk menjelajahi area yang sulit dijangkau oleh tim di lapangan. “Dengan bantuan drone, kami bisa memantau area berbahaya dengan lebih efisien,” jelas Yarman.

Kesedihan tak terbendung dirasakan Santo, ayah Kaifat, yang terus berharap putranya segera ditemukan dalam keadaan selamat. “Saya hanya berharap anak saya bisa ditemukan dengan selamat,” ungkapnya.

Dalam pernyataannya, Santo juga memberikan masukan kepada pihak TNGR untuk meningkatkan keamanan di jalur pendakian, seperti menambah rambu-rambu peringatan dan memberikan pendidikan serta pelatihan dasar bagi para pendaki. “Ini penting, terutama untuk pendaki pemula dan anak-anak yang mungkin belum memiliki pengalaman yang cukup,” ujarnya.

Kasus hilangnya Kaifat kembali mengingatkan publik pada insiden serupa di Gunung Rinjani, termasuk hilangnya Siti Maryam pada 2017. Kepercayaan masyarakat lokal terhadap kekuatan mistis dan tanda-tanda alam turut mewarnai perbincangan terkait hilangnya Kaifat. Namun, tim SAR tetap fokus pada upaya pencarian dengan memprioritaskan fakta dan data lapangan. “Kami akan terus berusaha hingga korban ditemukan,” tegas Yarman.

Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya persiapan dan keselamatan dalam aktivitas pendakian. Rosyidin Sembahulun, seorang wartawan lokal, mencatat bahwa Kaifat bukanlah pendaki pemula, tetapi tantangan di Gunung Rinjani tetap memerlukan persiapan fisik dan mental yang matang.

Insiden ini juga memunculkan pertanyaan terkait pengelolaan Gunung Rinjani sebagai destinasi wisata alam. Diperlukan evaluasi terhadap sistem keamanan dan keselamatan pendaki untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Sementara itu, keluarga, teman, dan masyarakat luas terus mendoakan agar Kaifat segera ditemukan. Dukungan dan harapan bagi keselamatan tim SAR yang berjibaku di medan sulit Gunung Rinjani juga terus mengalir. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer