Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) di bawah kepemimpinan Bupati Lalu Pathul Bahri dan Wakil Bupati M Nursiah mencatatkan pencapaian signifikan pada sejumlah indikator makro ekonomi menunjukkan tren positif, mulai dari penurunan angka kemiskinan hingga peningkatan laju pertumbuhan ekonomi.
Sekretaris Daerah Loteng, Lalu Firman Wijaya memaparkan salah satu capaian penting adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang melonjak dari 66,72 pada 2021 menjadi 70,41 pada 2023. Lonjakan 3,69 poin ini terbilang signifikan jika dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya yang hanya meningkat 3,21 poin. “Ini mencerminkan efektivitas kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, serta perekonomian yang diusung pemerintah daerah,” ujarnya, kamis (10/10).
Dijelaskan, bahwa peningkatan itu juga menunjukkan bahwa pemda pada jalur yang tepat. Namun perjuangan belum selesai, kita harus terus bekerja sama untuk terus menciptakan masa depan yang lebih baik.
Selain itu, kata Sekda Pemda juga diklaim mampu menekan angka kemiskinan selama tiga tahun terakhir, angka kemiskinan turun 1,37 persen, sementara kemiskinan ekstrem penurunan drastis dari 3,40 persen menjadi 0,72 persen. Dengan capaian itu Loteng jadi kabupaten dengan catatan kemiskinan ekstrem terendah di Nusa Tenggara Barat.
“Ini jadi bukti bahwa upaya Pemda untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat mulai membuahkan hasil. Akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan semakin luas, serta program perlindungan sosial berjalan lebih efektif,” imbuhnya.
Sementara itu, di sektor ekonomi menunjukkan pemulihan yang solid pasca pandemi COVID-19. Pada 2023, laju pertumbuhan ekonomi mencapai 5,77 persen, naik dari 3,55 persen pada 2022. Pertumbuhan ini menjadi yang tertinggi di Provinsi NTB, didorong oleh peningkatan sektor pariwisata, pertanian, dan pembangunan infrastruktur. “Penurunan angka pengangguran juga menjadi bukti suksesnya strategi pemulihan ekonomi,” katanya.
Angka pengangguran terbuka berhasil ditekan dari 3,02 persen pada 2022 menjadi 2,78 persen pada 2023. Penurunan angka pengangguran ini didorong oleh program padat karya, dukungan terhadap UMKM, serta peningkatan kompetensi tenaga kerja.
Sejalan dengan itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Loteng juga menunjukkan peningkatan, dari Rp11,47 juta pada 2021 menjadi Rp12,10 juta pada 2023. Peningkatan ini mencerminkan bahwa kesejahteraan masyarakat semakin membaik.
”Dengan berbagai pencapaian ini, Pemda Loteng berada di jalur yang tepat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kami optimis, Insyaallah pembangunan yang telah dirintis akan terus berlanjut, dan semakin baik,” tandasnya. (fhr)