24.5 C
Mataram
Minggu, 13 Oktober 2024
BerandaLombok UtaraAlat Pendeteksi Gempa dan Tsunami Bakal Dipasangkan di Tujuh Desa KLU

Alat Pendeteksi Gempa dan Tsunami Bakal Dipasangkan di Tujuh Desa KLU

Lombok Utara (Inside Lombok) – Alat pendeteksi gempa bumi dan tsunami akan dipasangkan di tujuh desa yang ada di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Rencana pemasangan ini akan dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KLU sebagai bagian dari upaya preventif dalam mengurangi risiko bencana alam, khususnya di daerah-daerah tingkat kerawanan tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD KLU, Putradi mengatakan KLU dikenal sebagai daerah rawan terhadap bencana gempa, sehingga pemasangan alat pendeteksi ini penting dilakukan. Mengingat, beberapa kali gempa besar sempat melanda KLU. Akibat dari bencana tersebut mengalami kerugian besar baik dari segi materi maupun korban jiwa. “Setidaknya alat ini bisa meminimalisir dampaknya, alatnya diberikan oleh pemerintah pusat,” ujarnya, Kamis (10/10).

Pemberian alat pendeteksi ini merupakan bagian dari pemerintah pusat dalam memperkuat sistem peringatan dini di daerah-daerah rawan bencana. Nantinya alat tersebut disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Rencana pemasangan alat ini akan dilakukan di tujuh desa yang dikategorikan berisiko tinggi terhadap bencana. Seperti Desa Gili Indah, Desa Segara Katon, Sokong, Gondang, Sigar Penjalin, dan Tanjung.

“Alat yang akan dipasang jumlahnya ada delapan unit. Misalnya, Desa Gili Indah, nanti dua titik tempat pemasangannya. Lokasinya direncanakan di Gili Trawangan dan Gili Air,” ungkapnya.

- Advertisement -

Hal ini dilakukan karena kedua lokasi tersebut merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Tetapi masuk dalam wilayah rawan bencana. Dengan adanya alat pendeteksi, diharapkan wisatawan dan masyarakat lokal dapat diberikan peringatan dini dan memiliki waktu yang cukup untuk menyelamatkan diri apabila terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami. “Alatnya seperti alarm, jika terjadi gempa bumi besar yang berpotensi tsunami, alat ini akan langsung berbunyi. Jadi seperti memberikan sinyal bahaya kepada masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, pemasangan alat pendeteksi ini telah dimulai dan diharapkan semua alat bisa segera beroperasi penuh. Setelah pemasangan selesai, BPBD KLU akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat agar masyarakat lebih tanggap dan siap menghadapi situasi darurat. “Setelah alat ini terpasang, kami akan turun melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka lebih paham cara untuk melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer