Lombok Barat (Inside Lombok) – Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai masih sulit diubah. Terlebih, belum ada fasilitas tempat pembuangan sampah yang memdai di sebagian desa di wilayah Narmada sebagai kawasan sumber air baku, disebut sebagai salah satu penyebabnya.
PDAM Giri Menang turun membantu para petugas penjaga membersihkan sampah yang satu persatu berdatangan dan memenuhi jaring pengait atau barrier aliran Sungai Rumeneng yang ada di Desa Peresak, Narmada.Berat sampah yang dikumpulkan pun mencapai sekitar 2 kwintal.
“Kami turun membantu untuk memebrsihkan sampah yang masih banyak dibuang ke sungai. Dalam 3 jam kami melalukan pemungutan sampah, didapatkan sekitar 2 kwintal (sampah, Red),” ungkap Plt Dirut PDAM Giri Menang, Aini Kurniati, usai melakukan aksi river clean up bersama beberapa pihak terkait lainnya di kawasan Intake Rumeneng, Desa Peresak, Narmada, Kamis (10/10/2024).
Kata dia, kegiatan yang mengusung tema “Mulai Perubahan Dari Tepi Sungai” ini bisa terlaksana berkat terobosan baru dan kolaborasi yang dilakukan oleh PDAM Giri Menang. Untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat agar peduli terhadap lingkungan. “Apalagi sekarang sudah mulai kita rasakan dampak dari perubahan iklim. Dan sebentar lagi akan memasuki musim hujan, potensi terjadinya banjir bisa semakin meningkat,” terangnya.
Karena tak bisa dipungkiri, pihaknya mengakui bahwa saat ini kapasitas sungai untuk menampung air hujan sudah mulai semakin menurun. Lantaran kebiasaan maayarakat yang membuang sampah di sungai masih sulit diubah. Padhal, kata dia, sampah yang dibuang ke sungai tidak hanya menyebabkan polusi air. Namun juga mengancam keberlanjutan operasional infratruktur sistem penyediaan air minum.
“Insyaallah kegiatan ini akan menjadi sebuah kegiatan yang penuh manfaat. Terutama untuk masyarakat setempat di sekitar sumber air baku yang salah satunya di desa Peresak. Ini sebagai upaya mewujudkan kesehatan lingkungan dan memahami potensi pengelolaan sampah menjadi bernilai ekonomis,” jelas perempuan berkaca mata ini.
Selain itu, aksi rivel clean up ini juga diharapkan dapat membawa manfaat untuk menunjang kelancaran distribusi air bersih kepada seluruh pelanggan PDAM, baik itu yang ada di Lobar maupun kota Mataram.
Kegiatan itu juga dirangkai dengan pemasangan barrier air, untuk mengamankan pipa Intake Remeneng dari sampah, kemudian pembersihan sungai. Dan yang terakhir, ada sesi edukasi pemilahan sampah sesuai dengan kategorinya, serta prospek pengelolaan sampah dari segi ekonomis kepada masyarakat setempat. “Hasil pantauan kami (PDAM Giri Menang) selama 5 tahun terakhir, terganggunya pasokan air baku untuk
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sembung, diakibatkan oleh Sampah yang tersumbat,” tuturnya.
Sehingga pihaknya berharap, agar masyarakat yang berada di wilayah sumber air baku, bisa ikut terlibat aktif dalam gerakan menjaga sungai ini. “Mari kita jadikan kegiatan bersih-bersih sungai ini sebagai momentum untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lingkungan. Tidak hanya untuk generasi kita saat ini, tetapi juga untuk generasi yang akan datang,” tutup Aini. (yud)