31.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaKriminalKeluarga Korban Desak Kakek 72 Tahun Terduga Pelaku Pemerkosaan di Lembar Ditetapkan...

Keluarga Korban Desak Kakek 72 Tahun Terduga Pelaku Pemerkosaan di Lembar Ditetapkan Tersangka

Lombok Barat (Inside Lombok) – Masyarakat dan keluarga korban pemerkosaan yang dilakukan kakek berusia 72 tahun di Kecamatan Lembar meminta segera adanya kejelasan status tersangka pelaku. Pasalnya, kasus itu sudah masuk tahap penyidikan dan hasil visum korban sudah diterima pihak kepolisian.

Mereka berharap pelaku bisa segera ditahan, lantaran tidak hanya membuat trauma korban dan sepupunya yang masih di bawah umur dan sempat menyaksikan langsung aksi bejat tersebut. Namun kini juga sudah membuat takut anak-anak dan para orang tua di desa setempat.

Ditemui di Polres Lobar, nenek korban menuturkan korban memang sejak masih bayi sudah tinggal bersama dirinya. Karena kedua orang tua korban sudah lama berpisah. Diakuinya bahwa sang cucu yang saat ini baru berusia 10 tahun itu memang anak yang tertutup. Sehingga jarang berani menceritakan apa yang dialaminya kepada orang lain, termasuk keluarga.

Namun, korban akhirnya hanya berani menceritakan peristiwa tragis yang dialaminya kepada kakak sepupunya. Karena yang bersangkutan, pernah secara langsung menyaksikan pelaku melakukan aksi bejatnya terhadap korban, tepatnya sekitar 2021 lalu. “Dia cerita sama kakak sepupunya saja,” tutur sang nenek, Senin (14/10/2024).

Kasus tersebut akhirnya terungkap, pada Senin (7/10) malam lalu. Kala itu, korban disebutnya tiba-tiba mengeluh karena merasakan sakit, bahkan sampai keluar nanah di area intimnya. Namun saat itu, nenek korban mengira bahwa itu hanya iritasi biasa sehingga meminta korban mengobatinya menggunakan salep. Namun pada kesempatan itu korban langsung menceritakan peristiwa tragis yang dialaminya, saat sore sepulang mengaji.

Mendengar cerita korban, keluarga langsung melaporkan dugaan perkosaan itu ke Polres Lobar. Kemudian memutuskan untuk segera melakukan visum terhadap korban, pada Selasa (08/10) pekan lalu.

Dari lokasi yang sama, salah seorang bibi korban menuturkan kronologi lengkap terkait peristiwa itu. Aksi pemerkosaan diduga tidak hanya terjadi pada Senin (7/10) lalu saja, melainkan jauh sebelumnya. Bahkan peristiwa tragis itu sudah dilakukan sebanyak tiga kali, sejak 2021 lalu.

Saat itu, korban dengan teman-teman dan sepupunya sedang bermain di sebuah warung yang berada di depan rumah terduga pelaku. Kemudian, saat itu terduga pelaku datang meminta untuk dibelikan jajan dan diantarkan ke rumahnya oleh korban. Karena korban tak kunjung kembali dari rumah pelaku setelah mengantarkan jajan itu, akhirnya sepupu korban pun menyusul ke sana.

“Ternyata sampai di depan kamar papuk ini (pelaku, Red), sepupunya terkejut melihat adegan itu (korban dilecehkan pelaku). Tapi walaupun sudah dilihat, si kakek tidak menghentikan adegan itu,” beber sang bibi. Kemudian, dengan penuh kepanikan, sepupu korban ini pun menceritakan apa yang disaksikannya tersebut. “Anak saya kasih tahu saya kalau si korban sedang di ‘anuk-anuk’. Tapi saya menyesal tidak interogasi anak saya yang dimaksud apa,” pungkasnya.

Saat ini, keluarga korban meminta pihak kepolisian bisa bekerja secara objektif dalam penanganan kasus tersebut. Agar pelaku bisa segera ditersangkakan dan ditahan, sehingga mendapatkan hukuman yang setimpal dan korban bisa segera mendapatkan keadilan.

“Kami harap dia (pelaku, Red) bisa cepat ditahan, karena sudah bikin semua anak-anak dan ibu-ibu di tempat kami trauma. Dan korban harus secepatnya mendapatkan keadilan,” harap perempuan berambut pendek ini. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer