25.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaDaerahNTBDebat Perdana, KPU NTB Angkat Tema Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik untuk...

Debat Perdana, KPU NTB Angkat Tema Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik untuk Kesejahtraan

Mataram (Inside Lombok) – Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur NTB akan digelar pada 23 Oktober pekan depan. Tema yang akan diangkat pada debat perdana ini yaitu reformasi birokrasi dan pelayanan publik untuk kesejahtraan.

“Sampai tadi malam kita sudah melakukan aplikasi terhadap konsep pelaksanaannya debat dengan tim perumus broadcast, insyaallah pelaksanaan debat siap,” kata Ketua KPU Provinsi NTB, M. Khuwaili, Jum’at (18/10) pagi.

Ia menjelaskan, saat pelaksanaan debat ada enam segmen dari pembuka hingga penutup. Misalnya mulai dari penyampaian visi misi, hingga pendalaman visi misi dari masing-masing pasangan calon.

“Masing-masing sesi sekitar enam segmen, dari pembuka sampai masuk ke debat sampai closing ada enam segmen. Nanti akan terbagi dalam sub tema yang dipilih oleh kontenstan di dalam pelaksanaannya,” katanya.

KPU Provinsi NTB juga nanti menyiapkan segmen dimana calon bertanya ke calon yang lain. Pertanyaan yang akan disampaikan nanti akan disesuaikan dengan visi misi. “Debat ini materi ini pengujian visi-misi. Jadi seluruh pertanyaan akan menyangkut ke situ, sehingga karena memang nanti ada sesi calon bertanya ke calon. Jadi yang juga ditanyakan itu sesuai dengn visi-misi,” katanya.

Sebanyak enam panelis yang ditunjuk dan terlibat dalam perumusan pertanyaan pada saat debat. Empat panelis tersebut dari berbagai unsur dan terbanyak dari kalangan akademisi. “Debat perdana ini akan dipusatkan di Lombok Raya dan akan ditayangkan oleh stasiun tv nasional,” katanya.

Untuk pendukung masing-masing paslon yang akan masuk pada lokasi debat, Khuwailid mengaku belum diketahui secara pasti. Karena nanti akan disesuaikan dengan lokasi debat agar tidak terlalu banyak.

“Itu yang belum kita bicarakan dengan tim kampanye kita akan ukur sesuai dengan kapasitas tempat agar tidak terlalu sedikit juga tidak terlalu banyak, biar dia pas. Kita juga harus menjaga hal hal yang tidak kita inginkan,” ungkapnya.

Terkait dengan penggunaan bahasa asing pada saat debat, ia mengakui kapasitas masing-masing pasangan calon. Dimana, tiga pasangan calon gubenur dan wakil Gubernur NTB pasti paham dengan istilah-istilah asing.

“Kapasitas calon ini sebetulnya, kita sangat mengetahui kapasitas masing-masing calon ini. Mereka masing-masing punya basis intelektual yang baik kalaupun istilahnya menggunakan istilah asing mereka pasti paham lah,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer