27.5 C
Mataram
Jumat, 18 Oktober 2024
BerandaDaerahNTBKetersedian Pangan Strategis di NTB Surplus Meski Iklim Berubah

Ketersedian Pangan Strategis di NTB Surplus Meski Iklim Berubah

Mataram (Inside Lombok) – Belakangan ini kondisi iklim yang berubah-ubah, ketahanan 12 komoditas pangan strategis di NTB kondisi neracanya masih surplus atau cukup. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir ketersedian pangan di NTB.

Plh. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Muhammad Suadi menerangkan masih surplusnya ketersediaan pangan strategis ini lebih dipengaruhi oleh manajemen pengelolaan daerah yang semakin membaik. Pasalnya, sebelumnya ketika produksi hasil produksi banyak dijual ke luar. Sehingga pada saat-saat tertentu stok cadangan pangan menjadi kurang dan memicu kenaikan harga.

“Tahun ini Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan manajamen pengelolaan stoknya cukup bagus. dihitung dulu, berapa kebutuhan dalam daerah, dan berapa surplusnya,” ujarnya, Jumat (18/10).

Perhitungan dilakukan, jika sekitarnya stok pangan yang bisa dikirim keluar daerah maka akan dikelurkan, begitu juga sebaliknya. Sehingga cadangan pangan NTB terkelola dengan baik dan masih surplus sampai sekarang, walaupun cuacanya ekstrem. “Tapi ada persoalan juga, kalau surplusnya cadangan stok pangan maka stabilnya harga cenderung turun atau bisa mengarah ke deflasi nantinya di NTB,” ucapnya.

- Advertisement -

Pengendalian harga pangan strategis ini didukung oleh kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM). Pemprov NTB bekerjasama dengan stakeholder terkait. Komoditi yang dijual pada setiap GPM diantaranya, beras, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, telur ayam ras, daging ayam, daging sapi, ikan, daging olahan, ikan olahan, aneka buah, sayur, serta aneka pangan lokal. “GPM tahun 2024 ini dilaksanakan selama 29 kali. Didukung APBD sebanyak 15 kali, dan APBN 14 kali. Tinggal 9 kali, dilaksanakan hingga akhir tahun,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan data akumulasi dari kabupaten/kota di NTB ketersedian untuk 12 pangan strategis. Diantaranya ada beras tersedia 80.213 ton, tahan hingga 5,91 minggu. Jagung tersedia 49.498 ton, tahan hingga 2,15 minggu. Daging sapi tersedia 1.800 ton, tahan hingga 4,69 minggu. Daging ayam tersedia 3.552 ton, tahan hingga 4,78 minggu.

Telur ayam juga tersedia 3.722 ton, tahan hingga 4,82 minggu. Minyak goreng tersedia 4.294 ton, tahan hingga 3,59 minggu. Gula pasir tersedia 3.741 ton, tahan hingga 4,93 minggu. Kemudian cabe rawit tersedia 6.414 ton, tahan hingga 21,3 minggu. Cabe besar tersedia 1.572 ton, tahan hingga 10,21 minggu. Bawang merah tersedia 3.143 ton, tahan hingga 7,76 minggu. Bawang putih tersedia 1.264 ton, tahan hingga 5,04 minggu. Sementara kedelai tersedia 2.091 ton, tahan hingga 2,40 minggu. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer