30.9 C
Mataram
Selasa, 22 Oktober 2024
BerandaLombok BaratPaslon Terlalu Banyak Bawa Pendukung, Debat Perdana Pilkada Lobar Kurang Kondusif

Paslon Terlalu Banyak Bawa Pendukung, Debat Perdana Pilkada Lobar Kurang Kondusif

Lombok Barat (Inside Lombok) – Debat perdana calon bupati dan wakil bupati untuk pilkada Lobar dinilai berjalan kurang kondusif. Pasalnya, ada terlalu banyak pendukung paslon yang hadir dan banyak yang berteriak di tengah-tengah sesi debat.

“Debat calon bupati dan wakil bupati, jika memungkinkan harus dievaluasi kembali (oleh KPU) untuk membangun suasana yang lebih kondusif,” saran pasangan Lalu Ahmad Zaini dan Nurul Adha saat jumpa pers usai debat, Sabtu (19/10/2024) malam.

Tak dipungkiri, kurang kondusifnya para pendukung justru merusak fokus pada paslon saat sedang adu gagasan. “Kita kan (debat) adu gagasan supaya saling mendengar, saling menjawab dan seterusnya,” ujar Adha.

Sementara itu, Ketua KPU Lobar, Lalu Rudi Iskandar pun mengakui memang terlalu banyak para pendukung yang hadir, hingga 80 massa yang dibawa oleh masing-masing paslon turut berpengaruh terhadap kondusifitas saat debat. Namun, dia menyebut bahwa secara keseluruhan debat perdana tersebut berjalan lancar.

- Advertisement -

“Kalaupun barangkali terdapat kekurang nyamanan, akibat dari terlalu banyaknya pendukung dari masing-masing Paslon. Karena seyogyanya, menurut saya, ruangan ini (debat, Red) jangan sampai 80 orang,” terang Rudi.

Mengingat jumlah kandidat di pilkada Lobar 2024 ini mencapai 4 paslon, sehingga jika masing-masing paslon membawa 80 orang pendukung, jumlah pendukung saja di ruangan debat tersebut mencapai 300 lebih. Rudi mengatakan, jumlah pendukung yang dibawa oleh masing-masing Paslon ini atas dasar usulan dari Liaison Officer (LO) masing-masing.

Bahkan, mereka pun disebutnya sempat meminta untuk tambahan jumlah pendukung yang boleh dibawa ke ruangan debat. “Sehingga ini tentu menjadi evaluasi bagi kita semua. Agar debat kedua nanti, pelaksanaanya lebih baik lagi,” ucapnya.

Kendati pihaknya memaklumi adanya euforia dari pendukung masing-masing paslon. Namun, jika jumlah yang hadir bisa dikurangi, hal ini dinilai tidak akan terlalu berdampak sehingga mengganggu konsentrasi para paslon saat debat. “Yang terjadi tadi (saat debat perdana) kan seperti itu. Saya pahami bahwa kericuhan suara dari para pendukung ini lumayan mengganggu konsentrasi para Paslon. Tentu ini akan jadi evaluasi,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer