32.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaLombok TimurKetersediaan Pupuk di Lotim Dipastikan Aman untuk Musim Tanam III

Ketersediaan Pupuk di Lotim Dipastikan Aman untuk Musim Tanam III

Lombok Timur (Inside Lombok) – Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur (Lotim) memastikan ketersediaan pupuk bagi para petani di wilayah tersebut tetap aman untuk musim tanam III tahun ini.

Kepala Dinas Pertanian Lotim, Sahri menjelaskan ketersediaan pupuk di Lotim masih mencukupi pada saat tiba musim tanam yang ketiga pada tahun ini. Terlebih dengan adanya tambahan pasokan pupuk sebanyak tiga kali. “Insyaallah, ketersediaan pupuk tetap aman. Pasokan kita masih banyak, apalagi tahun ini sudah tiga kali mendapat tambahan,” ujarnya, Jumat (25/10/2024).

Rapat koordinasi selama empat hari bersama distributor, KP3, dan pengecer pupuk juga telah dilaksanakan untuk memantau dan memastikan pasokan pupuk menjelang musim tanam tetap aman. Hal ini penting agar petani tidak kesulitan mendapatkan pupuk ketika diperlukan, terutama dengan datangnya musim hujan.

Saat ini, Lotim memiliki ketersediaan pupuk sebanyak 33.313,62 ton untuk pupuk Urea, 27.224 ton untuk NPK, 51.000 ton untuk NPK Plus, dan 30.226,9 ton untuk pupuk organik. Sahri menambahkan bahwa Lotim menjadi satu-satunya kabupaten di NTB yang mendapatkan tambahan pupuk organik pada penambahan ketiga tahun ini. “Tujuan rakor itu untuk memastikan ketersediaan pupuk, agar saat petani membutuhkan, pupuk tidak langka dan masih dalam kategori aman,” tegasnya.

Menurut Sahri, Dinas Pertanian Lotim juga telah menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diperbarui setiap empat bulan untuk memasukkan petani atau kelompok tani yang belum terdaftar. Jika ada petani yang belum terdaftar, hal itu disebabkan oleh kelalaian petani sendiri.

Selain itu, Sahri memastikan distribusi pupuk kepada petani akan berjalan tepat waktu dan tidak ada kelangkaan. Saat ini, sekitar 47 persen pupuk subsidi masih belum ditebus, termasuk pupuk organik yang belum digunakan karena anggapan dari sebagian petani bahwa pupuk organik kurang efektif.

Sementara itu, Mansur, salah seorang pengecer di Lotim mengungkapkan bahwa jatah pupuk bagi setiap petani mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, bahkan hingga mencapai 50 persen pada tahun ini. “Tahun lalu jatah per hektar bisa mencapai 100 kilogram, sekarang hanya 50 kilogram per musim tanam,” jelasnya.

Mansur menambahkan bahwa kebutuhan pupuk setiap musim tanam biasanya mencapai 2-4 kuintal per petani, namun alokasi yang ditetapkan dalam RDKK saat ini dinilai kurang memadai. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer