30.3 C
Mataram
Rabu, 30 Oktober 2024
BerandaMataramPeningkatan Okupansi Hotel di Mataram Memuncak di Oktober – November

Peningkatan Okupansi Hotel di Mataram Memuncak di Oktober – November

Mataram (Inside Lombok) – Triwulan terakhir tahun 2024 ini, okupansi sejumlah hotel di Kota Mataram mengalami peningkatan. Tidak saja disumbang oleh pengunjung yang menginap melainkan juga sejumlah kegiatan.

Salah satunya di Hotel Lombok Plaza yang mengalami peningkatan hingga 70 persen pada bulan Oktober ini. Setiap tahun peningkatan biasanya terjadi pada bulan Oktober dan November khusus untuk city hotel. “Ini bisa sampai 70 persen. Kalau bulan depan masih kita capai,” kata General Manager Lombok Plaza, Rofinus Sudri, Selasa (29/10) siang.

Ia mengatakan, okupansi saat ini disebut sudah memasuki high season pada akhir tahun ini. Karena untuk bulan Desember okupansi hotel di Kota Mataram biasanya mengalami penurunan karena masyarakat lebih banyak menginap di resort. “Oktober dan November. Kalau Desember turun lagi dia. Kalau akhir tahun itu tamu-tamu lari ke resort dia,” ujarnya.

Mayoritas kunjungan kata Rofi didominasi oleh MICE yang dilaksanakan oleh domestic. Karena untuk tamu yang menginap untuk liburan katanya masih sangat rendah. “Kalau liburan di kota ini kalau di kita kurang. Yang banyak itu kita meeting-meeting. Tamu paling banyak itu orang NTB,” katanya.

- Advertisement -

Selain itu, kondisi perhotelan di Kota Mataram berbeda dengan resort yang akan ramai setiap akhir pekan. Dimana, di Kota Mataram pengunjung paling banyak yaitu pada saat hari kerja. “Yang ramai itu dari Senin sampai Jum’at. Terus untuk Sabtu dan Minggu itu turun jumlah okupansi,” katanya.

Event – event yang digelar khususnya skala internasional memberikan pengaruh besar terhadap tingkat kunjungan. Dimana, pada saat MotoGP September lalu okupansinya mencapai 100 persen. “Pada saat MotoGP kemarin bagus okupansinya. Kalau kita full dia,” katanya.

Ia mengharapkan pelaksanaan event khususnya yang skala internasional bisa lebih banyak lagi. Karena dampak dari event tersebut dirasakan oleh masyarakat secara luas. “Ya sering-sering lah mengadakan event. Ya kita harapkan diperbanyak yang skala internasional. Kalau yang skala nasional itu tidak terlalu dia,” ujarnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer