Lombok Timur (Inside Lombok) – Musim peralihan dari kemarau ke penghujan diduga menjadi salah satu faktor pemicu dari rusaknya tanaman tomat para petani di Lombok Timur (Lotim). Hal itu juga menjadi salah satu pemicu naiknya harga tomat di pasaran saat ini.
Harga tomat saat ini mengalami kenaikan di tengah rusaknya tanaman tomat petani, di mana harga tomat saat ini dikalangan petani mencapai Rp7 ribu per kilogram (kg) kepada pengepul. Harga tersebut tentu akan naik lagi ketika sudah masuk pasaran, di mana harga saat ini bisa mencapai Rp8-9 ribu per kg.
Salah seorang petani di wilayah Kecamatan Pringgasela, Deni Nurwahid Abi mengatakan tanaman tomatnya saat ini mengalami kerusakan dikarenakan faktor cuaca dan kondisi tanah yang harus dipulihkan terlebih dahulu sebelum ditanam kembali. “Cuaca juga berpengaruh di samping kita memperhatikan kondisi tanahnya, sebab tanah yang ditanami terus tanpa proses pembalikan juga menjadi pemicu rusaknya tanaman,” ucapnya, Jumat (01/11/2024).
Harga jual sendiri saat ini kata Deni mencapai Rp7 ribu per kg dari petani ke pengepul. Harga tersebut dikatakannya tergolong tinggi jika dibandingkan dengan harga normalnya pada angka Rp5 ribu per kg. “Tomat kalau harga normalnya di petani itu mencapai Rp5 ribu, tapi kemarin harganya naik sedikit di harga Rp7 ribu kita jual,” terangnya.
Kondisi naiknya harga tomat tersebut tentu tak hanya karena faktor kerusakan saja, melainkan juga saat ini jarangnya petani yang mulai menanam akibat musim peralihan. Panen raya tentunya sudah terjadi sebelumnya, sehingga untuk menanam kembali saat ini sangat diperhitungkan mengingat akan masuk musim penghujan.
“Ada yang tidak berani menanam juga saat ini karena sudah mau masuk musim penghujan yang sangat diantisipasi karena dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman hortikultura,” tuturnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang di Pasar Masbagik Lotim, Inaq Sahlim mengaku jika memang harga tomat saat ini mengalami kenaikan. Harga jualnya sendiri di pasaran bisa mencapai Rp8-9 ribu per kg. “Kita beli tomatnya di pengepul dengan harga Rp8 ribu, lalu harga jualnya nisa mencapai Rp8.5-9 ribu per kg,” jelasnya.
Harga tersebut dikatakan Sahlim meningkat karena sulitnya mendapatkan ketersediaan tomat saat ini, terlebih sudah melewati musim panen raya dan minimnya petani yang mulai menanam tomat kembali. (den)