Lombok Timur (Inside Lombok) – Tingginya angka pengidap tuberkulosis (TBC) di Lombok Timur (Lotim) menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat. Penanganan yang tepat sangat dibutuhkan, mengingat TBC merupakan salah satu penyakit menular.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lotim, Pathurrahman mengatakan pihaknya memberikan perhatian terhadap para pengidap mulai dari timbulnya penyakit tersebut sampai penanganan pengobatannya. Namun ia menekankan bahwa penyakit TBC sangat bisa disembuhkan ketimbang penyakit menular lainnya yang lebih sulit. “Salah satu syarat kalau ingin sembuh dari TBC itu yakni disiplin minum obat, meski kita tau kalau jumlah obatnya tidak sedikit,” jelasnya, Senin (04/11/2024).
Meski obat yang harus dikonsumsi cukup banyak, Pathurrahman menekankan agar disiplin melewati prosesnya karena penyakit menular itu sangat bisa untuk disembuhkan. Salah satu prinsip yang harus ditanamkan juga yakni keyakinan untuk sembuh sehingga tak sungkan lagi untuk mengonsumsi obat-obatannya. “Harus rutin dan disiplin dalam meminum obat selama 6 bulan itu,” katanya.
Pihaknya di jajaran kesehatan sampai saat ini terus melakukan skrining terhadap para pengidap TBC tersebut dan melakukan pengecekan. Apabila ditemukan positif, maka langsung dilakukan penanganan pengobatannya agar penularannya tidak semakin meluas.
“Kami berusaha menemukan para pengidap dengan melakukan pemeriksaan Sputum dan lainnya, apabila telah dinyatakan positif maka kami imbau pengidap untuk mempunyai keyakinan kuat bahwa penyakitnya bisa sembuh apabila rajin minum obat,” tuturnya.
Angka pengidap TBC di Lotim masih stagnan, dan angka itu menyebar di semua kecamatan. Akan tetapi ia mengimbau dan meminta kepada masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan diri dan tak perlu takut, sebab penyakit TBC itu dapat disembuhkan. “Permasalah TBC itu di situ, oleh karena itu untuk disiplin minum obat maka kita edukasi keluarga pasien dan meyakinkan untuk diminum dalam waktu 6 bulan,” tegasnya. (den)