Mataram (Inside Lombok) – Pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan III 2024 ini mengalami kenaikan yang cukup bagus, bahkan di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Capaian ini jika membandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama.
Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat ekonomi NTB triwulan III 2024 terhadap triwulan III 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 6,22 persen (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada 15 (lima belas) lapangan usaha sedangkan 2 (dua) lapangan usaha lainnya mengalami kontraksi.
“Pertumbuhan ekonomi kita triwulan III masih lebih tinggi dibanding nasional yang sekitar 4,96 persen. NTB triwulan III 2024 tumbuh 6,22 persen secara year on year,” ujar Kepala BPS NTB, Wahyudin, Selasa (5/11).
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah pertambangan dan penggalian sebesar 18,05 persen. Penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,74 persen. Jasa keuangan dan asuransi sebesar 10,82 persen. Sedangkan, lapangan usaha yang mengalami kontraksi adalah pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 3,20 persen dan konstruksi sebesar 0,35 persen.
“Dari sisi produksi, pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,05 persen. Dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,26 persen,” terangnya.
Selanjutnya, ada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang memiliki share paling dominan terhadap perekonomian di NTB tumbuh sebesar 2,28 persen. Dana transportasi dan pergudangan yang share-nya tertinggi kelima tumbuh sebesar 4,57 persen.
Kemudian ekonomi NTB triwulan III 2024 terhadap sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 0,23 persen (q-to-q). Pertumbuhan terjadi pada 17 lapangan usaha. Ada berapa yang mengalami pertumbuhan signifikan, yakni masih pertambangan dan penggalian sebesar 24,17 persen. Jasa keuangan dan asuransi sebesar 11,35 persen. Dan penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,74 persen.
“Dari sisi produksi, lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 40,32 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,57 persen,” jelasnya.
Sementara itu, ekonomi NTB triwulan III dibanding triwulan II 2024 (q-to-q) tumbuh sebesar 0,23 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto yang tumbuh sebesar 5,57 persen. Komponen lain yang mengalami pertumbuhan adalah komponen ekspor barang dan jasa tumbuh sebesar 2,16 persen. Sedangkan komponen yang mengalami kontraksi adalah pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 6,29 persen. (dpi)