Mataram (Inside Lombok) – Tiga atlet bela diri dari Kota Mataram berhasil mengharumkan nama daerah di kancah Internasional. Bahkan satu diantaranya berhasil memboyong dua medali emas sekaligus.
Salah seorang pelatih dari sanggar Karate A01 Tanaka, Lutfi Mathurriadi menyebutkan tiga atlet tersebut yaitu Muhammad Rifqi Syahputra dari Rembiga Kota Mataram. Peserta didik dari SDN 1 Ampenan ini berhasil menyabet dua medali emas untuk kelas kategori kata dan kumite U-12 di Belanda. Medali tersebut berhasil diperoleh pada kejuaraan Dutch Open For Youth Championship Almera. “Kejuaraan ini digelar pada tanggal 2 – 3 November 2024 di Belanda,” katanya, Rabu (6/11) pagi.
Selain itu, atlet lain yang meraih prestasi di kancah internasional yaitu Daffa Raditya Widiarta dari Monjok, Kota Mataram. Peserta didik yang saat ini menempuh pendidikan di SMAN 5 Mataram ini mendapat juara dua pada kategori kata Yunior U-21 dalam kejuaraan yang sama.
Sedangkan Faras Ijalal Khairi dari Turida, Kota Mataram berhasil mendapat juara 2 medali perak dalam kejuaraan International Banzai – Cup Berlin 2024. “Kejuaraan ini digelar pada 26-27 Oktober di Berlin-Jerman,” katanya.
Sebelum mengikuti kejuaraan Faras sapaan akrabnya sudah mendapatkan pembinaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melalui program Cibubur Youth Athlete Training Center (CYATC ) di Cibubur.
Prestasi yang diperoleh ini, para atlet juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah terlibat dalam memberikan pelatihan kepada para atlet. “Ucapan syukur kepada tuhan yang telah mengabulkan doa-doa kami dan terimakasih kepada keluarga besar FORKI dan INKAI NTB dan khususnya pada keluarga besar Tanaka dan para orang tua,” ucapnya.
Prestasi tingkat internasional ini bukan pertama kali diraih oleh para atlet dari Sanggar A01 Tanaka. Melainkan pada tahun 2015 lalu juga mencapai puncak kejayaannya karena salah satu atlet dari sanggar yang berada di Lingkungan Bendega, Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela menjadi juara dunia untuk cabang olahraga bela diri ini.
“Sudah banyak yang berprestasi dan pada tahun 2015 itu mendapatkan juara dunia salah satu atlet kita,” ungkapnya. Sanggar yang berdiri sejak tahun 2009 ini disebut sudah banyak mencetak atlet berprestasi. Bahkan prestasi yang diperoleh menjadi modal untuk bisa masuk menjadi kepolisian dan instansi resmi pemerintah lainnya. “Prestasi ini menjadi modal untuk masuk kepolisian. Ada juga yang bekerja di kejaksaan,” ungkapnya. (azm)